Ada demikian itu banyak teknik digital marketing yang dapat digunakan bagi mempromosikan bisnis Sahabat. Pastinya, Sahabat pun telah menjajal beberapa besar teknik tersebut bagi mengenalkan bisnis Sahabat ke luar.
akan tetapi sebelum strategi marketing makin beragam, email marketing sempat menjadi sistem marketing yang sangat banyak digunakan. Pun, sebetulnya masih banyak yang mengandalkan cara ini. Asal dieksekusi dengan tepat, email marketing dapat jadi medium promosi yang tepat sasaran.
Begini logika sederhananya. Tiap orang pasti punya setidaknya satu tempat tinggal email bagi berkomunikasi. Meski mereka jarang digunakan bagi komunikasi personal, faktanya email masih digunakan sehari-hari.
Karenanya dari itu, kami sarankan Sahabat bagi memakai taktik email marketing. Terutama karena email marketing dapat digunakan bagi mencapai dua goals sekaligus. Bagi menghubungi kustomer potensial, sekaligus terus berhubungan dengan kustomer setia.
Lewat artikel ini, kami ingin mengajak Sahabat memahami best practice pada email marketing. Terutama hal-hal yang akan menolong Sahabat meningkatkan open rate email dan ROI. Berikut ini yaitu cara-cara yang akan dibahas:
- Pahami tujuan.
Tentukan tujuan yang sifatnya result-oriented dan terukur.
- Dapatkan nama domain yang tepat.
Tentukan nama domain dan ekstensi agar tempat tinggal email nampak ciamik dan kredibel.
- Bikin email yang personal.
Tulis email dengan bahasa yang personal, hangat, dan akrab.
- Bikin segmen bagi penerima email.
Kelompokkan penerima email menurut lokasi, jabatan, rekam pembelian, dsb.
- Tulis subjek email yang menarik.
Bikin subjek email yang membangun penerimanya penasaran.
- Taruh gambar dan call-to-action yang tepat.
Tampilkan gambar agar penerima tak kehilangan rasa penasaran. Selipkan pun CTA agar tujuan Sahabat tercapai.
Sebelum membahas seluruh cara di atas, akan lebih bagus kalau kami singgung sedikit soal click-through rate atau CTR. Tanpa lama-lama lagi, yuk yak yuk
Apa itu CTR? Kenapa CTR itu urgen?
Click-through rate atau CTR yaitu rata-rata jumlah user yang mengklik suatu tautan dibandingi seluruh user yang melihat blog, email, channel, dan sebagainya.
Pada kasus email marketing, CTR berarti jumlah user yang membuka email dan mengklik CTA dibandingi keseluruhan user yang menerima email. Meski tampak sederhana, ini justru jadi tantangan terbesar untuk email marketer.
Bagi tahu seberapa besar angka CTR email marketing Sahabat, gunakan rumus di bawah ini:
Email CTR = Jumlah klik / jumlah email terkirim x 100
Rumus di atas akan menolong Sahabat menghitung CTR. Di samping itu, Sahabat pun dapat tahu apa yang perlu diperbaiki dari sistem email marketing yang dijalankan.
Mungkin saja masalahnya ada di audiens yang tak sesuai dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Apa malah, call-to-action (CTA) Sahabat perlu diperbaiki lagi. Apa pun itu, mengetahui CTR akan menolong Sahabat memajukan hasil dari email marketing.
Terlepas dari ROI dan CTR, kesuksesan email marketing pun bergantung di gawai yang digunakan penerima email. Jikalau email yang Sahabat kirim belum teroptimasi bagi layar ponsel (mobile friendly), dapat dipastikan email Sahabat akan berakhir di keranjang sampah.
Fun fact! Jikalau email pertama-tama dibuka lewat ponsel lalu dibuka lagi via desktop, karenanya konsumen 65 persen cenderung akan berselancar ke blog.
5+ Strategi Email Marketing bagi Meningkatkan Open Rate dan ROI
Setelah tahu metrik basic bagi mengukur kesuksesan email marketing, mari lanjutkan dengan strategi bagi meningkatkan open rate dan ROI pada promosi via email.
1. Pahami tujuan
Ketika merencanakan kampanye email marketing, tujuan yang jelas yaitu hal wajib bagi dipahami bersama. Adanya tujuan akan menolong Sahabat membangun strategi yang berorientasi di hasil (result-oriented).
Entah itu bentuknya peningkatan penjualan, traffic ke blog, komunikasi dengan kustomer setia, jumlah akun baru, atau jumlah unsubscribe yang berkurang.
2. Dapatkan nama domain yang tepat
Sebelum mengirimkan email, pastikan Sahabat telah punya domain yang tepat. Kenapa? Nama domain yang tepat menolong Sahabat mempunyai tempat tinggal email yang profesional.
Memakai platform email gratisan atau sembarang nama domain tentu saja tak disarankan. Tempat tinggal email seperti support@mycoolbusiness12.com pasti nyungsep ke folder spam.
Karenanya dari itu, buatlah nama domain baru dengan ekstensi yang unik. Misalnya .TECH, .STORE, .SITE, .ONLINE, .SPACE, atau yang lainnya. Nama dan ekstensi domain yang unik tak hanya kelihatan keren, tapi pun membangun email Sahabat lain daripada yang lain.

Baca pun: Domain .COM Tidak Tersedia? 7 Domain Unik Ini Bisa Jadi Alternatif
Bayangkan saja ketika Sahabat dapat email dari john@johntalks.tech. Sahabat pasti lebih gampang mengingatnya, kan? Email macam itu memang simpel, unik, dan ─ yang terpenting ─ tampak kredibel.
Jadi sebelum Sahabat mengirimkan email, pastikan Sahabat punya nama domain dan tempat tinggal email yang terkesan profesional. Dapatkan beraneka alternatif domain murah dan unik di Niagahoster.
3. Bikin email yang personal
Semakin banyak hal jadi digital dan gampang diakses, semakin urgen pula agar komunikasi ke konsumen semakin personal. Email yang personal dan akrab meningkatkan angka transaksi hingga enam kali lipat.
Merancang email personal pun sesungguhnya tak susah. Ini diawali dari pengumpulan data ketika kustomer mengerjakan sign-up ke blog Sahabat. Lalu gunakan data personal itu di pada email.
Misalnya, tambahkan nama kustomer ke subjek email yang dikirimkan. Cara ini akan menolong Sahabat meningkatkan CTR. Karena, kustomer merasa email itu benar-benar diperuntukkan khusus kepadanya.
4. Bikin segmen bagi penerima email
Ketahui target audiens bisnis Sahabat. Demikianlah kunci sukses mengirimkan email yang tepat. Karenanya, Sahabat perlu membagi penerima email ke kelompok atau segmen khusus.
Segmen tersebut dapat dibagi atas keperluan kustomer, produk apa saja yang pernah dibeli, topik yang disukai kustomer, dan sebagainya. Dapat pun Sahabat membangun segmen merujuk pada lokasi, industri, jabatan, ataupun konten yang sering dinikmati.
Baca pun: Cara Mengembangkan Email List untuk Email Marketing Anda
Dengan demikian itu, Sahabat tahu betul bagaimana mesti berkomunikasi via email dengan kustomer. Namun, perlu diingat, ketika berkomunikasi Sahabat tetap perlu mengedepankan tujuan utama: bisnis.
5. Tulis subjek email yang menarik
Subjek email yang panjang takkan kelihatan bagus bagi email. Malahan, dapat jadi email yang Sahabat bikin berakhir di spam.
Karenanya dari itu, buatlah subjek yang singkat, gampang dimengerti, jelas, dan dapat sekilas menunjukkan isi dari email yang dikirimkan. Hal yang lebih urgen lagi, hindari pemakaian huruf kapital dan tanda seru.
Hindari pun kata-kata yang dianggap spam. Contohnya, murah, tidak dipungut bayaran, penawaran terbatas, garansi, dan lain sebagainya. Kata-kata tersebut jelas menunjukkan maksud bagi menjual produk. Sesuatu yang mungkin membangun penerima email malas membukanya.
Jikalau dapat, bikin subjek yang memancing rasa penasaran kustomer Sahabat. Lalu, susul dengan badan email yang membangun kustomer merasa terpukau. Dengan demikian itu, Sahabat pasti dapat meningkatkan open rate email marketing Sahabat.
6. Taruh gambar dan call-to-action yang tepat
Email yang dipenuhi teks gampang sekali membangun penerimanya kehilangan rasa ingin tahu. Dapat ditebak, mereka akan cepat-cepat menutup email semacam itu.
Baca pun: [Terlengkap] Cara Menggunakan Mailchimp untuk Email Marketing Anda
Akan tetapi, email dengan gambar yang tepat kemungkinan akan lebih menarik untuk kustomer. Entah apakah email dibuka via ponsel maupun desktop, keduanya sama-sama menarik. Email promosi, terutama, punya pengaruh besar ketika mempunyai gambar yang menarik dan tepat.
Setelah melengkapi email dengan gambar, jangan lupa bagi membangun call to action yang tepat. Tanpanya, kampanye email marketing yang Sahabat lakukan tetap punya kemungkinan gagal.
Baca pun: 5+ Contoh Newsletter untuk Email Marketing Anda
Setiap email yang dikirim perlu mempunyai tombol CTA di bagian akhirnya. Isi tombol CTA ini dengan aksi spesifik yang Sahabat ingin kustomer lakukan setelah membaca email. Pastikan pula kalau CTA yang dikerjakan terlihat jelas. Lakukan double check bagi mengecek apakah tombol tersebut membawa kustomer ke halaman yang tepat.
3 Kelebihan Email Marketing
Di titik ini, Sahabat mungkin masih ragu bagi benar-benar berinvestasi di email marketing. Tak salah, memang. Strategi promosi terlawas ini memang punya tantangannya tersendiri.
akan tetapi, ada beberapa alasan membangun kami yakin kalau email marketing itu worth it bagi ditekuni. Berikut pembahasan singkatnya.
1. Gampang diakses
Tiap orang punya smartphone dan setidaknya satu email di dalamnya. Jadi, cobalah bikin email dengan desain ciamik dan pesan yang menawan. Kemungkinan besar, penerima email akan merespons email sesuai dengan yang Sahabat harapkan.
2. Biaya murah
Jutaan rupiah banyak dihabiskan bagi promosi digital maupun tradisional. Beda halnya dengan email marketing yang betul-betul murah biayanya.
Kalau Sahabat masih merintis bisnis dan mencari biaya promosi yang murah, email marketing dapat jadi solusi bikin Sahabat. Diperbandingkan teknik marketing lainnya, email marketing amat lah gampang dan murah bagi dijalankan.
3. Gampang balik modal
Sebuah penelitian menyebut email marketing yaitu cara promosi terbaik bagi balik modal (return on investment/ROI). Diperbandingkan teknik marketing lainnya, email marketing hanya butuh modal $1 untuk mendapat pemasukan $42.
Meski demikian itu, bukan berarti Sahabat hanya asal mengirimkan email. Sahabat pun perlu tahu caranya menghitung ROI. Begini rumus gampangnya:
(Angka Penjualan – Biaya Promosi) / Biaya Promosi = ROI
Lihat angka penjualan total, lalu kurangi dengan biaya marketing. Kemudian untuk hasil sebelumnya dengan biaya marketing. Misalnya begini, Sahabat dapat Rp1.000.000 dari penjualan dan hanya mengeluarkan Rp100.000 bagi promosi. Karenanya, ROI Sahabat mencapai 900% atau 9x lipat.
((Rp1.000.000 – Rp100.000) / Rp100.000) = 900%
Kalau tak ingin repot hitung manual, Sahabat dapat pun gunakan Sleeknote. Lewat tool tersebut, Sahabat dapat menghitung ROI dengan lebih gampang. Hitung-hitungannya pun tak terbatas di pendapatan dan biaya promosi saja. Akan tetapi, pun termasuk faktor-faktor lain seperti jumlah penerima email, jumlah email dibuka, hingga konversi.
Terkadang kampanye email marketing menghasilkan open rate yang bagus. Namun, kurang ada pengaruhnya ke traffic blog maupun penjualan. Inilah yang tadi disebut dengan istilah click-through rate (CTR).
Siap Tingkatkan Open Rate Email Marketing Sahabat?
Sains amat identik dengan eksperimen. Seperti itu pun dengan email marketing. Setelah demikian itu banyak percobaan, di akhirnya Sahabat akan menemukan strategi yang tepat bagi perusahaan Sahabat.
Semoga artikel ini menolong Sahabat pada mencari strategi email marketing yang tepat. Pada prosesnya, dapat saja satu strategi lebih tepat sasaran daripada yang lain. Dan itu tentu bukan masalah.
Poinnya, siapkah Sahabat mengerahkan tenaga bagi meningkatkan open rate dan pundi-pundi rupiah?
Sumber https://niagahoster.co.id/