Apa itu Buyer Persona? Mengapa Penting untuk Kesuksesan Bisnis?

By | January 3, 2019

Membangun sebuah brand bisnis yang solid, ternyata tak melulu soal promosi dan marketing strategy saja. akan tetapi, pun bagaimana bisnis tersebut dapat benar-benar mengenal target customer mereka secara spesifik dengan mewujudkan buyer pesona.  

Apa itu buyer persona? Dan kenapa istilah ini urgen pada implementasi strategi bisnis waktu kini?

Nah, untuk Kamu yang ingin tahu mengenai buyer persona, artikel ini akan menjelaskan secara mendalam dari pengertian komplit, manfaat, bermacam-macam macam model buyer persona dan bagaimana cara mengaplikasikannya di bisnis Kamu.  

Pengertian Buyer Persona

Buyer persona ialah representasi dari tipikal target customer sebuah bisnis yang didapatkan dari hasil riset mendalam. Idealnya, Kamu perlu membangun profil customer yang seolah-olah mereka ialah nyata.

Mulai dengan pengumpulan data demografis, tingkah laku, kepribadian, hingga bagaimana cara mereka pada mengambil keputusan dikala membeli sebuah produk.

Tentu, langkah ini akan betul-betul menolong, terlebih di dikala Kamu ingin menyampaikan value bisnis kepada customer. Selain itu, proses implementasi strategi bisnis lainnya pun dapat berjalan lebih gampang.

Mulai dari pemasaran, penyusunan konten, pengembangan produk dan sebagainya. Dengan seperti itu, prospek bisnis Kamu dapat jauh lebih terjamin, karena Kamu dapat benar-benar tahu apa yang pasar butuhkan.

Berikut ini ialah beberapa informasi yang dibutuhkan bagi mewujudkan buyer persona:

  1. Data pribadi — nama, JK, usia, level pendidikan, status kesibukan, besar penghasilan, status, usia anak (bila ada).
  2. Tingkah laku — hobi, makanan dan minuman favorit, hal yang disukai, akun sosial media, forum online yang diikuti, perilaku dikala belanja.
  3. Kebiasaan dikala berbelanja:
  • Cara konsumen berkomunikasi lewat telepon, email atau seketika.
  • Cara mengenal suatu produk, apakah lewat iklan, internet atau saran orang lain.
  • Bagaimana perilakunya ketika membeli produk online dan bagaimana ia mengetahui informasi tersebut.
  • Program belanja yang  disukai, apakah online atau offline.

Unsur-elemen yang telah disebutkan diatas hanyalah sebahagian besar dari data-data yang dibutuhkan bagi menentukan buyer persona.

Bila Kamu mempunyai faktor tambahan, tentu akan lebih bagus. Dapat pun dengan menjalankan interview seketika kepada beberapa calon target konsumen Kamu guna memperoleh informasi yang lebih spesifik. 

Baca pun: Apa Itu Branding? Apa Pentingnya bagi Bisnis Anda?

Kenapa Kamu Mesti Menghasilkan Buyer Persona?

Menghasilkan buyer persona di bisnis sangatlah menolong Kamu bagi dapat memahami customer atau calon customer Kamu dengan lebih bagus. Sehingga, Kamu dapat memastikan bahwa value yang terdapat di bisnis dapat benar-benar memberikan manfaat.

Memang, nyatanya Kamu tak akan dapat mengenal setiap customer atau calon customer secara individu. akan tetapi, setidaknya Kamu dapat membangun persona bagi mewakili setiap segmen umum dari target market Kamu. 

Selain itu, menentukan buyer persona pun dapat menjadi langkah strategis Kamu pada menentukan target pasar yang lebih eksplisit. Cara bagi menentukan target pasar bisnis dapat Kamu pelajari lewat artikel kami di  Pentingnya Kenali Target Pasar untuk Bisnis Anda!

Kurang lebih, seperti inilah manfaat dari buyer persona di bisnis:

  • Penyesuaian produk atau layanan: Mempermudah proses identifikasi keperluan dan keinginan konsumen, sehingga Kamu dapat menyesuaikan dengan produk atau layanan yang pas bagi ditawarkan.
  • Strategi marketing: Kamu dapat memahami perilaku atau kebiasaan para konsumen ketika mengambil keputusan, yang mana nantinya dapat menjadi bahan utama Kamu bagi membangun strategi marketing yang lebih bagus.
  • Peluang produk atau layanan baru: Dengan mengetahui apa yang mereka sukai atau sebaliknya, hal ini dapat membawa kepada peluang Kamu bagi melahirkan produk atau layanan baru yang lebih unggul.
  • Menetapkan model buyer persona: Kamu dapat mengenal 4 macam model buyer persona yaitu Competitive Persona, Spontaneous Persona, Methodical Persona dan Humanistic Persona. Masing-masing kelompok ini dapat menolong bagi Kamu membangun interaksi (jalinan komunikasi) yang berbeda di setiap karakternya (4 model buyer persona akan dibahas setelah ini).

Cara Menghasilkan Buyer Persona di Bisnis

Akhirnya, sampailah kita di pembahasan yang ditunggu-tunggu, yaitu mengenai cara mewujudkan buyer persona di bisnis. 

Sebelumnya telah kita bahas bahwa membangun buyer persona perlu dilakukan riset yang mengarah kepada karakter customer Kamu. Sehingga nantinya riset tersebut dapat dijadikan insight pada menjalankan strategi bisnis lainnya. 

Tanpa berlarut-larut, yuk kita bahas seketika langkah-langkahnya berikut ini.

1. Lakukan Riset Mendalam

Apa itu Buyer Persona? Mengapa Penting untuk Kesuksesan Bisnis?

Telah menyimak pembahasan sebelumnya mengenai data informasi apa saja yang dibutuhkan bagi menjalankan riset? Yup, langkah awal yang perlu Kamu terapkan ialah mengumpulkan informasi selengkap-lengkapnya mengenai pasar Kamu.

Mulai dari usia, tempat tinggal, pendapatan, perilaku dikala berbelanja, cara mengambil keputusan, dan kenali minat dan aktivitas apa saja yang disukai. 

akan tetapi, bagaimana cara mendapatkannya?

Ada beberapa upaya yang dapat lakukan, salah satunya dengan memanfaatkan beberapa tools seperti Google Analytics (bila mempunyai situs). Kemudian, platform media sosial seperti Facebook, Instagram, hingga tools social media analytics lainnya seperti Hootsuite, Social Report, Buffer Analyze dan masih banyak lagi. 

Misalnya, perusahaan kami Niagahoster, ingin memperoleh informasi terkait demografi konsumen secara umum. Karenanya, yang dapat kita lakukan ialah dengan melihat report dari setiap pengunjung situs yang diperoleh dengan bantuan Google Analytics.

Dengan bantuan tools ini, kita dapat melacak lokasi terbesar mana yang menjadi pengunjung terbanyak situs Niagahoster. Review mengenai cara menggunakan Google Analytics secara komplit, dapat Kamu simak di artikel kami di sini.  

Akan tetapi, khusus Kamu yang belum mempunyai basis customer, Kamu dapat menjalankan riset persona lewat target market kompetitor Kamu.

Carti tahu info-info mengenai apakah market dari kompetitor mempunyai kelompok sasaran yang sama dengan Kamu, bagaimana mereka dapat menjalankan pendekatan kepada customer, upaya apa saja yang kompetitor lakukan bagi bersaing, dan sebagainya.

2. Kenali Masalah Kustomer (Pain Points)

Apa itu Buyer Persona? Mengapa Penting untuk Kesuksesan Bisnis?

Di tahap ini, cobalah bagi menjawab pertanyaan seperti: “Apa masalah yang sedang ingin diselesaikan oleh customer potensial Kamu? Dan hambatan apa yang mereka hadapi dikala mencapai tujuan mereka?”.

Beberapa cara bagi dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut ialah dengan memantaunya secara seketika lewat tools yang disebutkan di poin sebelumnya.

Dapat pun dengan sistem ekstensif lain seperti dengan menjalankan survey lewat e-mail, wawancara, bahkan Focus Group Discussion (FGD) bagi memperoleh informasi yang spesifik..

Misalnya seperti Niagahoster yang ingin mencari tahu apa saja masalah customer dikala membeli paket layanan hosting. Apakah mereka mengalami kesulitan bagi mengakses ke cPanel, merasa tak puas dengan layanan kami, atau keluhan lainnya. 

Nah, di tahap ini, biasanya Niagahoster akan menjalankan survey lewat link yang disebarkan kepada setiap konsumen lewat e-mail. Pada pesannya, kami meminta customer bagi memberikan review kepada layanan dan produk kami, sehingga apabila terdapat keluhan, kami dapat segera memberikan solusi. 

Selebihnya, Niagahoster pun kerap meminta bantuan kepada tim customer service bagi menanyakan seketika kepada konsumen yang pernah membeli produk kami.

Mereka akan mencari tahu bagaimana reaksi terhadapnya, kemudian menanyakan apakah ada hal yang tak disukai ataupun ekspektasi lainnya yang belum mereka dapati dari bisnis kami.

3. Identifikasi Tujuan Kustomer (Customer Goals)

Apa itu Buyer Persona? Mengapa Penting untuk Kesuksesan Bisnis?

Poin ini adalah sebuah sisi lain yang tak kalah urgen setelah Kamu mengenali pain points konsumen sebelumnya. Yakni dikala Kamu tahu apa saja masalah yang dihadapi konsumen, berikutnya Kamu mencari tahu goals apa yang ingin mereka capai. 

Mungkin dapat saja goals masing-masing customer tak selalu bersifat professional, alias dapat bersifat pribadi. Dan tak keseluruhannya berkaitan dengan fitur-fitur bisnis Kamu. akan tetapi, hal ini tetap berperan urgen bagi setidaknya Kamu dapat menjalankan strategi pendekatan yang lebih mumpuni di dikala menjalankan strategi marketing.

Contohnya, ketika banyak masyarakat yang mempunyai tujuan bagi dapat sukses selaku pebisnis online, karenanya bisnis kami Niagahoster tak hanya memberikan solusi berupa layanan hosting dan domain bagi membangun situs.

akan tetapi pun memberikan banyak alternatif bagi mendorong konsumen benar-benar sukses selaku pebisnis online, seperti dengan membagikan e-book seputar digital marketing lewat Niagahoster Course, membangun konten tutorial di YouTube, dan bermacam-macam sesi webinar (Laman Seminar) online. 

4. Ketahui Bagaimana Bisnis Kamu dapat Menolong

Apa itu Buyer Persona? Mengapa Penting untuk Kesuksesan Bisnis?

Dengan terciptanya buyer persona, Kamu pun dapat memanfaatkannya selaku bahan mendasar pada pengembangan produk atau layanan dari bisnis Kamu.

Singkatnya, Kamu dapat melihat bahwa diluar dari produk yang terdapat dikala ini, masih banyak prospek bisnis lainnya yang dapat Kamu tawarkan bagi  memenuhi goals customer.

Seperti hadinya Niagaweb, diantara lini bisnis kami yang menawarkan pelayanan jasa penyusunan situs profesional demi memfasilitasi para customer yang tak mempunyai keahlian di bidang tersebut.

Dengan kata lain, dengan adanya Niagaweb adalah sebuah diantara perkembangan produk yang diciptakan bagi memenuhi goals customer yang lebih luas.

Baca pun: Marketing Funnel: Kunci Sukses Bisnis yang Perlu Anda Tahu.

5. Kategorikan Setiap Persona

Apa itu Buyer Persona? Mengapa Penting untuk Kesuksesan Bisnis?

Langkah ini ialah waktunya Kamu mengkategorikan setiap persona yang Kamu dapatkan dari setiap proses yang telah dilalui. Menurut Bryan Eisenberg, seorang penulis asal New York pada bukunya yang berjudul Buyer Legends– mengungkapkan bahwa buyer persona itu mempunyai 4 model yang berbeda, yaitu:

  • Competitive Persona – model buyer persona dengan karakter yang betul-betul menyukai hal berbau “kompetisi”.  Sehingga, konsumen dengan karakter ini cenderung mencari produk atau layanan yang dapat menambah kualitas diri mereka melebihi konsumen yang tak menggunakannya.
  • Spontaneous Persona – persona yang gampang dipengaruhi dan mempengaruhi karena melibatkan emosi pada mengambil keputusan. Dengan kata lain, persona ini lebih gampang terbujuk bagi membeli ketika ada rekannya atau orang yang ia kenal telah pernah menjadi customer Kamu.
  • Methodical Persona – persona dengan karakter yang seperti itu logis dan teliti dikala bertindak. Karenanya bagi menarik perhatiannya, pastikan bahwa bisnis Kamu benar-benar menawarkan produk lebih unggul dibanding milik kompetitor. 
  • Humanistic Persona – model persona dengan sifatnya yang sedikit lambat dikala mengambil keputusan. Sehingga, upayakan bagi membuatnya berdecak kagum dikala menawarkan sebuah produk atau layanan Kamu.

Di luar dari 4 model buyer persona milik Bryan Eisenberg, sesungguhnya Kamu pun dapat dengan bebas mewujudkan persona sendiri sesuai yang diinginkan. Selagi Kamu telah mendokumentasikan masing-masing persona dengan format yang jelas.

Kurang lebih, seperti inilah contoh format pendokumentasiannya.

Apa itu Buyer Persona? Mengapa Penting untuk Kesuksesan Bisnis?

Setelah mengumpulkan setiap data persona, cobalah bagi selalu memposisikan diri Kamu selaku konsumen setiap hendak membangun keputusan atau mendesain strategi bisnis baru.

Pantau dan evaluasi secara berkala, hingga Kamu telah berhasil menjalin hubungan kuat dengan customer, maupun mewujudkan brand bisnis yang terpercaya. 

6. Ciptakan Buyer Persona Negatif

Apa itu Buyer Persona? Mengapa Penting untuk Kesuksesan Bisnis?

Setiap manusia mempunyai sifat positif dan negatif. Begitupun di proses penyusunan buyer persona di bisnis. Artinya, persona negatif adalah sebuah kebalikan dari sisi persona positif. Yang mana persona negatif tak akan menjadi target market Kamu.

Dengan mengesampingkan orang-orang yang tak ditargetkan, secara seketika hal ini menjadikan buyer persona Kamu menjadi lebih spesifik. 

Misalnya, Kamu menjual produk kecantikan khusus kelas menengah ke atas dengan pendapatan di atas 5 juta Rupiah. Karenanya, persona negatif di sini mengartikan bahwa Kamu tak akan pernah menjadikan konsumen dengan penghasilan di bawah 5 juta Rupiah selaku target utama Kamu.

Bagaimana Cara Menggunakan Buyer Persona di Marketing?

Telah betul-betul jelas, bila terciptanya buyer persona akan betul-betul menolong bisnis pada menjalankan pendekatan yang lebih kuat dengan customer atau calon customer Kamu. Terutama di implementasi marketing bagi menolong mewujudkan strategi ideal.

Misalnya, Niagahoster menjalankan strategi marketing berbeda bagi persona antara seorang blogger dengan pebisnis online. Bagi blogger, mungkin diantara taktik pendekatan yang pas ialah dengan mengandalkan platform media sosial.

Kemudian, kami mencoba menawarkan layanan produk yang sekiranya menjadi keperluan primer mereka seperti paket hosting murah dengan tidak dipungut bayaran domain.

Beda halnya dengan pebisnis online, yang kemungkinan besar membutuhkan fasilitas tingkat lanjut bagi mendukung bisnisnya sukses. Seperti menjalankan pendekatan lewat e-mail, kemudian tawarkan beberapa layanan seperti jasa Niagaweb, Niaga Course dan lain-lain.  

Intinya, biasakanlah bagi memposisikan diri Kamu selaku customer. Pahami apa yang benar-benar mereka butuhkan dan harapkan dari eksistensi bisnis Kamu.

Kesimpulan

Mengenal apa itu buyer persona dan peranannya kepada bisnis, adalah sebuah langkah jitu bagi menolong bisnis Kamu pada mencapai pasar yang lebih luas. Dengan mengenali masing-masing persona, Kamu dapat menyiapkan strategi bisnis lainnya menjadi lebih tepat sasaran.

Tak perlu terpaut dengan model persona yang diciptakan oleh Bryan Eisenberg, Kamu dapat mewujudkan model persona sendiri yang sekiranya mempermudah Kamu pada menganalisa masing-masing karakter. 

Bagaimana? Telah siap membangun buyer persona sendiri bagi bisnis Kamu? 

Oh ya, bikin Kamu yang ingin tahu kiat-kiat sukses berbisnis online, di bawah ini kami berikan Ebook Kiat Sukses Bisnis Online 2020 yang dapat Kamu unduh secara tidak dipungut bayaran. Silahkan dibaca ya!

Apa itu Buyer Persona? Mengapa Penting untuk Kesuksesan Bisnis?


Sumber https://niagahoster.co.id/