Untuk Kamu yang baru mulai belajar membuat website, barangkali localhost ialah diantara dari segudang istilah yang terdengar asing. Namun jangan khawatir. Pada artikel ini, Kamu akan dituntun bagi memahami apa itu localhost dan kegunaannya.
Apa itu Localhost?
Pada konteks pemrograman blog, komputer Kamu disebut localhost. Kenapa demikian?
Perlu Kamu ingat bahwa server web hosting pun adalah bahan komputer. Oleh karena itu, komputer Kamu pun dapat digunakan bagi menyimpan dan menjalankan sebuah blog dengan sebuah program server lokal.
Akan tetapi, situs tersebut tak dapat diakses siapapun lewat jaringan internet. Satu-satunya cara bagi membukanya ialah dengan mengetikkan http://localhost di web browser komputer yang menyimpan data situs itu.
Dengan kata lain, localhost bukan hanya sebuah istilah, tetapi pun adalah nama domain. Pastinya, localhost mempunyai IP address di baliknya, yaitu 127.0.0.1 (atau dikenal selaku loopback address).
Manfaat Localhost
Ada tiga manfaat yang dapat didapatkan dengan keberadaan localhost. Apa saja itu? Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Menguji Coba Situs dan Program Web secara Offline
Seperti yang telah dibicarakan di bagian sebelumnya, kegunaan utama localhost ialah memungkinkan Kamu mengakses situs yang dijalankan di komputer Kamu.
Hal ini bermanfaat sekiranya Kamu seorang developer website. Dengan localhost, Kamu dapat memastikan bahwa situs atau program web yang Kamu bikin bekerja dengan tepat sebelum mengunggahnya ke server online.
Pastinya Kamu dapat melakukannya dengan layanan web hosting. Akan tetapi, membangun blog secara offline tak memerlukan biaya apapun. Ditambah lagi, Kamu tak perlu memikirkan mengenai batas bandwidth server.
Baca Pun: Cara Upload WordPress ke Hosting dari Localhost
2. Cek Kondisi Koneksi Internet Kamu
Localhost pun dapat digunakan bagi memeriksa koneksi internet Kamu. Bagi melakukannya, Kamu hanya perlu membuka Command Prompt (Windows) atau Terminal (Mac OS) dan mengetikkan “ping localhost” atau “ping 127.0.0.1”. Setelah itu, tekan tombol enter dan lihat hasilnya. Berikut ialah hasil tes yang muncul ketika tak ada masalah di koneksi internet.
3. Blokir Akses ke Situs Tertentu
Untuk Kamu yang belum tahu, akses ke sebuah blog dapat terjadi karena Domain Name Server (DNS) memberikan IP address dari domisili situs yang dimasukkan ke address bar browser Kamu.
Bagi mempermudah proses tersebut, komputer Kamu menyimpan setiap domisili situs yang pernah ia akses dan juga IP address mereka pada file pengaturan bernama “hosts file”.
Nah, sekiranya tak ingin komputer Kamu digunakan bagi mengakses blog tertentu, Kamu dapat mengganti IP address mereka dengan 127.0.0.1 yang notabene ialah domisili localhost. Apabila Kamu menggunakan Google Chrome, berikut ialah apa yang terjadi setelah pengaturan tersebut diaktifkan.
Macam-Macam Program Server Localhost
Di bagian mengenai pengertian localhost telah disebutkan bahwa server web hosting adalah bahan komputer. Akan tetapi, ia tak dapat menjalankan situs tanpa adanya program web server seperti NginX dan Apache.
Hal tersebut pun berlaku untuk server lokal atau komputer pribadi yang dijadikan sebuah server. Di bawah ini ialah beberapa program yang dapat Kamu pilih bagi menjadikan server lokal.
1. XAMPP
XAMPP ialah diantara program server lokal yang digunakan secara umum. Program ini adalah derivasi dari Apache yang menggunakan MariaDB bagi database-nya, serta PHP dan Perl selaku bahasa pemrogramannya.
Dukungan program operasi XAMPP lumayan luas. Kamu dapat memasang program ini di Windows, Linux, dan Mac OS X.
Kabar baiknya, XAMPP bersifat open-source, jadi Kamu dapat mengunduh dan menggunakannya dengan cuma-cuma.
Ingin install WordPress di XAMPP? Kamu dapat membaca panduannya pada artikel ini.
2. AMPPS
Seperti XAMPP, AMPPS pun adalah program server lokal open-source. Di dalamnya, Kamu akan menemukan Apache, MySQL, MongoDB, PHP, Perl, Python, dan Softaculous Installer.
Karena mempunyai fitur instalasi Softaculous, AMPPS memungkinkan Kamu bagi memasang berjenis-jenis program web seperti WordPress, Joomla, dan Drupal secara gampang pada beberapa klik. Namun, Softaculous membutuhkan koneksi internet bagi melakukannya.
AMPPS pun dapat digunakan di Windows, Linux, dan Mac OS X.
3. WampServer
WampServer memungkinkan Kamu bagi memasang Apache, MySQL, dan PHP di server lokal. Seperti kedua program localhost sebelumnya, WampServer pun dapat Kamu unduh dan gunakan secara cuma-cuma.
Sayangnya, WampServer hanya diperuntukkan komputer dengan program operasi Windows. Bila Kamu pengguna Mac OS X atau Linux, XAMPP dan AMPPS ialah alternatif yang lebih tepat.
Apabila mengalami kesulitan pada memasang WampServer, Kamu dapat mengikuti langkah-langkahnya pada panduan ini.
Penutup
Localhost ialah sebutan lain bagi komputer Kamu pada konteks perancangan blog secara offline. Dengan memasukkannya atau IP address 127.0.0.1 ke address bar di browser, Kamu akan dapat menjalankan preview kepada situs yang dipasang pada komputer Kamu.
Selain itu, localhost pun digunakan ketika ingin mengecek kondisi koneksi internet atau memblokir akses kepada situs tertentu.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Kamu. Bila mempunyai pertanyaan, jangan sungkan bagi meninggalkan komentar di kolom yang terdapat di bawah ini.
Sumber https://niagahoster.co.id/