Di artikel ini kami akan membahas mengenai bagaimana cara install LAMP Debian 9 secara komplit.
LAMP ialah singkatan dari Linux, Apache, MariaDB, dan PHP. Kegunaan LAMP ialah bagi membangun server blog dan program menjadi dinamis. Fungsinya sama dengan XAMPP yang terdapat di program operasi Windows.
Dengan menggunakan beberapa program tambahan, Debian 9 dapat menjadi server program yang lumayan andal. MariaDB berfungsi selaku database di web server. Sedangkan Apache digunakan selaku server web itu sendiri. Terakhir, PHP digunakan bagi memproses konten yang dinamis.
Cara Install LAMP di Debian 9
Sebelum menginstall LAMP, Sahabat mesti mempunyai server Debian 9 dengan sudo akun pengguna yang tak di-root dan firewall basic.
Sekiranya telah mempunyai server dengan syarat di atas, Sahabat dapat memulai cara install LAMP di Debian 9. Berikut ini strategi bagi install LAMP di Debian 9
Langkah 1 : Menginstall Apache dan Memperbarui Firewall
Kenapa menggunakan Apache? Karena Apache menggunakan konsep based on process yang artinya setiap request di server diselesaikan lumayan dengan satu proses. Ini akan mempercepat Sahabat pada menyelesaikan seluruh proses di server.
Update Debian 9
Pertama-tama, yang perlu Sahabat lakukan ialah meng-update Debian 9 menggunakan petunjuk berikut:
$ sudo apt update
Install Apache
Kemudian mulai proses dengan instalasi Apache menggunakan petunjuk berikut.
$ sudo apt install apache2
Karena ini ialah petunjuk sudo, operasi ini dijalankan dengan root privilege. Akses ini akan meminta password user Sahabat bagi mengerjakan verifikasi.
Setelah memasukan kata sandi, Sahabat akan diberi tahu paket mana yang akan dipasang dan berapa banyak ruang disk tambahan yang akan digunakan. Tekan Y dan tekan ENTER bagi melanjutkan.
Cek Instalasi Apache
Setelah proses instalasi Apache selesai, kini saatnya memastikan bahwa Apache telah benar-benar terpasang. Sahabat dapat mengerjakan proses pengecekan ini menggunakan browser.
Tuliskan domisili Internet Protocol (IP) di browser seperti di bawah ini
http://Masukan_IP_Anda_Disini
Berikutnya, browser akan mengakses halaman tampilan Apache Default page.
Terkadang, pada beberapa kasus, tampilan Apache Default Page tak muncul. Hal ini dapat disebabkan oleh pengaturan firewall yang diaplikasikan di server. Bagi menanggulangi hal ini, Sahabat perlu install UFW guna mengatur Apache agar menerima permintaan web di port 80 dan port 443 di firewall.
Install UFW
Uncomplicated Firewall (UFW) adalah kumpulan petunjuk yang digunakan bagi mengkonfigurasi iptables di Debian. UFW telah terdapat lama di Debian dan secara default telah terinstall di dalamnya. Informasi komplit mengenai petunjuk ini dapat pun diakses menggunakan petunjuk ufw –help
.
Bagi mengerjakan instalasi UFW, gunakan petunjuk berikut.
$ sudo apt-get install ufw
Setelah proses instalasi selesai, berikan izin di traffic HTTP dan HTTPS melewati firewall menggunakan opsi allow dengan petunjuk berikut.
$ sudo ufw allow http$ sudo ufw allow https
Berikutnya, restart Apache agar perubahan yang telah dilakukan dapat secepatnya diaplikasikan menggunakan petunjuk ini
$ sudo systemctl status apache2
Langkah 2 : Menginstall MariaDB
Setelah berhasil menginstall Apache, kini Sahabat dapat memasang MariaDB. MariaDB ialah program managemen basis data. Di dasarnya MariaDB akan mengatur dan menyediakan akses ke database tempat situs Sahabat.
Install MariaDB
Bagi memulai instalasi MariaDB, gunakan petunjuk berikut:
$ sudo apt install mariadb-server
Command ini pun akan menampilkan daftar paket yang akan diinstall bersama dengan jumlah ruang disk yang akan digunakan.Tekan Y bagi melanjutkan.
Install Skrip Keamanan MariaDB
Ketika instalasi selesai, jalankan skrip keamanan yang telah diinstall sebelumnya dengan MariaDB. Skrip tersebut akan menghapus beberapa pengaturan default yang tak aman dan mengunci akses ke program database Sahabat. Masukkan petunjuk berikut ini bagi menjalankan skrip keamanan:
$ sudo mysql_secure_installation
Command tersebut akan membawa Sahabat lewat serangkaian konfirmasi di mana Sahabat dapat membangun beberapa perubahan di opsi keamanan MariaDB Sahabat.
Pertama-tama, Sahabat akan diminta bagi memasukkan kata sandi root database ketika ini.
Berikutnya, Sahabat akan ditanya apakah ingin mengganti kata sandi atau tak. Tekan n jikalau tak ingin mengganti kata sandi root. Tekan Y jikalau ingin mengubah kata sandi root.
Setelah itu, Sahabat akan ditanya apakah ingin menghapus anonymous user di MariaDB. Secara default, MariaDB mengizinkan siapa pun bagi login ke MariaDB bagi kebutuhan uji coba. Walaupun semacam itu, Sahabat perlu menghapus anonymous user bagi menghasilkan environment database yang lebih bagus. Klik Y bagi menghapus anonymous user di MariaDB.
Berikutnya, Sahabat akan diminta bagi membatasi akses root dari localhost saja. Ini bagi memperkecil kemungkinan orang lain menebak kata sandi root Sahabat. Klik Y bagi membatasi root di localhost.
Setelah itu, Sahabat akan diminta bagi menghapus database “test”. Sahabat dapat menghapus database ini karena hanya adalah database uji coba. Klik Y bagi menghapusnya.
Berikutnya ialah alternatif bagi mengandung ulang tabel privilege bagi memastikan bahwa seluruh perubahan yang dikerjakan berfungsi. Tekan Y di petunjuk ini bagi mengandung ulang tabel privilege.
Karena server menggunakan akun root bagi tugas-tugas seperti rotasi log, memulai server, dan menghentikan server, sebaiknya jangan mengubah rincian otentikasi akun root. Mengubah akun di /etc/mysql/debian.cnf mungkin berhasil, tetapi mengubah paket akan berpotensi menimpa perubahan yang telah ada. Kami menyarankan bagi membangun akun administratif terpisah jikalau Sahabat perlu mengatur akses dengan kata sandi.
Membangun User Baru di MariaDB
Bagi melakukannya, Sahabat akan membangun akun baru yang disebut admin dengan kegunaan yang sama dengan akun root, tetapi dikonfigurasi bagi otentikasi kata sandi. Masukkan petunjuk ini.
$ sudo mariadb
Kini, Sahabat dapat membangun pengguna baru dengan hak akses root dan akses dengan kata sandi. Sahabat dapat mengubah nama user dan kata sandinya menggunakan petunjuk ini:
MariaDB [(none)]> GRANT ALL ON *.* TO 'admin'@'localhost' IDENTIFIED BY 'password' WITH GRANT OPTION;
Masukkan petunjuk Flush Privileges bagi memastikan bahwa user baru disimpan dan terdapat di sesi ketika ini.
MariaDB [(none)]> FLUSH PRIVILEGES;
Setelah ini, keluar dari MariaDB:
MariaDB [(none)]> exit;
Jadi setiap kali Sahabat mengakses database Sahabat dengan menggunakan user baru, Sahabat mesti memasukan kata sandi yang baru saja Sahabat atur. Masukkan petunjuk berikut bagi masuk database dengan user baru.
$ mariadb -u admin -p
Program basis data Sahabat telah diatur dan Sahabat dapat melanjutkan bagi menginstall PHP.
Baca Pun: 15+ Tips Keamanan Server VPS
Langkah 3 : Instalasi PHP
Langkah terakhir cara install LAMP di Debian 9 ialah mengerjakan instalasi PHP. PHP digunakan bagi menjalankan program yang diakses secara online. PHP akan mengelola kode program menjadi tampilan halaman program, di kasus ini ialah halaman blog.
Masukkan petunjuk berikut di Terminal SSH yang terbuka bagi memulai instalasi PHP.
$ sudo apt-get install php libapache2-mod-php php-mcrypt php-mysql php-cgi php-curl php-json
Command tersebut akan menginstall versi terbaru dan stabil dari PHP serta beberapa modul tambahan yang dibutuhkan program web agar dapat bekerja dengan maksimal.
Pengecekan Instalasi PHP
Pengecekan instalasi PHP dapat dilakukan dengan membangun file .php yang ditambahkan di folder root web server. File ini lazim disebut dengan public_html.
Di program operasi Debian 9, folder ini berada di direktori /var/www/html/. Jadi Sahabat perlu masuk ke direktori tersebut dan membangun file yang berisi kode PHP script.
Berikut strategi bagi mengecek apakah PHP telah berjalan di server dengan bagus.
Masuk ke direktori root web server menggunakan petunjuk ini
$ cd /var/www/html/
Di direktori www bikin file .php menggunakan petunjuk touch (Contoh: test.php).
$ sudo touch test.php
Masukkan script bagi menampilkan halaman default PHP.
$ nano test.php
Kemudian masukkan code script berikut ini.
<?php
phpinfo();
?>
Lalu simpan dengan menggunakan tombol CTRL + X. Berikutnya ketik Y lalu tekan ENTER. File akan tersimpan dan Sahabat akan keluar dari editor.
Akses file tersebut menggunakan browser. Ganti menggunakan IP server Sahabat.
http://195.32.54.31/test.php
Hasilnya akan seperti di gambar di bawah ini.
Manfaat phpinfo yang terdapat di pada script test.php di atas menampilkan informasi mengenai instalasi PHP dan juga konfigurasinya.
Kesimpulan
Setelah mengikuti panduan di artikel ini, Sahabat telah dapat memasang LAMP di server Debian 9. Berikutnya, Sahabat dapat mengerjakan tindakan lebih lanjut bagi mengoptimalkan program yang dengan online seperti blog. LAMP telah memenuhi seluruh persyaratan yang dibutuhkan bagi pengembangan blog.
Demikian artikel mengenai cara install LAMP di Debian 9. Sekiranya masih ada pertanyaan jangan sungkan bagi meninggalkan di kolom komentar. Jangan lupa pun subscribe bagi memperoleh informasi cloud VPS hosting dan WordPress panduan dari kami.
Sumber https://niagahoster.co.id/