WordPress ialah CMS (content management system) terpopuler. Platform yang dibangun menggunakan PHP ini mempermudah penggunanya bagi membangun beraneka macam blog dan situs dengan backend MySQL.
Selain itu, CMS ini pun terkenal akan pengoperaisannya yang gampang. Setelah konfigurasi utama selesai, pengguna dapat mengelola situs via frontend.
Pada panduan ini, Kamu diajak belajar bagi meng-install WordPress dengan LEMP stack (Linux, Nginx, MySQL, dan PHP) di server Ubuntu 18.04.
Hal-Hal yang Perlu Disediakan
Selain mengakses server Ubuntu 18.04, panduan ini mengharuskan Kamu bagi:
- Merancang sudo user di server Kamu. Panduan ini menggunakan sebuah non-root user dengan sudo privileges.
- Meng-install LEMP stack. WordPress membutuhkan sebuah server, database, dan PHP agar dapat berfungsi. Pada panduan ini, Kamu akan menggunakan LEMP stack yang meliputi Linux, Nginx, MySQL dan PHP.
- Mengamankan situs Kamu dengan SSL. WordPress menampilkan konten bersifat dinamis dan mengelola informasi para penggunanya. Bagi melindunginya, Kamu perlu menggunakan TLS/SSL, yaitu teknologi yang menjaga keamanan situs. Ada dua cara bagi memasang SSL:
- Bila mempunyai nama domain, Kamu dapat memperoleh SSL certificate free via Let’s Encrypt.
- Bila membangun sebuah situs pribadi bagi testing, Kamu dapat membangun SSL certificate sendiri.
Baca Pun : Pengertian SSL dan Cara Kerjanya
Cara Install WordPress dengan LEMP di Ubuntu 18.04
Setelah menjalankan persiapan di atas, masuklah ke server Kamu selaku sudo user dan ikuti strategi berikut.
1. Merancang Akun dan Database MySQL bagi WordPress
MySQL digunakan WordPress selaku tempat penyimpanan data situs dan pengguna. Bagi dapat menggunakannya, Kamu mesti membangun akun dan database.
Langkah pertama-tama ialah masuk ke root account MySQL. Bila MySQL telah diatur bagi menggunakan plugin auth_socket authentication, Kamu dapat login ke pada akun administratif MySQL menggunakan command sudo berikut:
$ sudo mysql
Apabila Kamu mengubah cara autentikasi bagi password root account MySQL, gunakanlah command ini:
$ mysql -u root -p
Setelah itu, Kamu akan dimintai password yang telah dibangun bagi root account.
Langkah berikutnya ialah membangun sebuah database yang dapat digunakan WordPress. Kamu boleh menamainya apa saja. Namun database tersebut akan disebut wordpress pada panduan ini agar gampang. Bagi membuatnya, masukkan command berikut:
mysql> CREATE DATABASE wordpress DEFAULT CHARACTER SET utf8_uicode_ci;
Perlu diingat bahwa setiap statement pada MySQL mesti diakhiri dengan titik koma (;).
Berikutnya, Kamu akan membangun sebuah akun MySQL yang akan digunakan bagi database yang disebutkan di atas. Akun ini akan dinamakan wordpressuser, tapi Kamu boleh menyebutnya apa saja.
Bagi membangun akun ini, mengatur passwordnya, dan memberinya akses ke database yang telah dibangun, masukkan command di bawah ini:
mysql> GRANT ALL ON wordpress.* TO ‘wordpressuser’@’localhost’ IDENTIFIED BY ‘password’;
Dengan demikian, Kamu telah membangun database dan akun bagi situs di hosting khusus untuk WordPress. Agar MySQL dapat memahami ini, Kamu perlu meng-flush privilege yang terdapat dengan command ini:
mysql> FLUSH PRIVILEGES;
Kini keluarlah dari MySQL dengan mengetikkan command berikut:
mysql> EXIT;
2. Meng-install PHP Extension
Agar PHP dapat berhubungan dengan MySQL, Kamu hanya perlu meng-install beberapa ekstensinya. Kamu dapat mengunduh dan memasang ekstensi-ekstensi PHP yang umum digunakan bagi WordPress dengan memasukkan command ini:
$ sudo apt update
$ sudo apt install php-curl php-gd php-intl php-mbstring php-soap php-xml php-xmlrpc php-zip
Perlu Kamu ingat bahwa masing-masing plugin WordPress memerlukan ekstensi PHP yang berbeda. Bagi mengetahui ekstensi yang dibutuhkan, bacalah pedoman pemakaian plugin Kamu. Bila memungkinkan, Kamu dapat meng-installnya menggunakan command apt seperti yang telah ditunjukkan di atas.
Setelah ekstensi di-install, Kamu perlu merestart proses PHP-FPM supaya prosesor PHP dapat menggunakan fitur-fitur baru tersebut. Masukkan command di bawah:
$ sudo systemctl restart php7.2-fpm
3. Mengkonfigurasi Nginx
Langkah berikutnya ialah mengatur block file server Nginx. Ketika ini, file konfigurasi yang terdapat di pada direktori /etc/nginx/sites-available/ seharusnya dapat merespon nama domain atau IP address server Kamu, serta telah terproteksi dengan TLS/SSL certificate.
Kamu pun dapat menggunakan konfigurasi standar yang terdapat di /etc/nginx/sites-available/default (dengan /var/www/html selaku web root) kalau hanya ada satu situs di server. Apabila tak, Kamu mesti menggunakan file konfigurasi berbeda bagi masing-masing situs.
Bagi memulai tahap ini, bukalah block file server dengan sudo privileges:
$ sudo nano /etc/nginx/sites-available/wordpress
Kamu pun perlu menambahkan beberapa blok location pada blok server utama. Caranya dengan membangun blok location yang sesuai dengan request ke /favicon.ico dan /robots.txt.
Agar sesuai dengan request bagi file-file statis, Kamu mesti menggunakan expression location lazim. Lalu, matikan kembali manfaat log bagi request-request tersebut. Jangan lupa bagi memberi tanda “highly cacheable” padanya pula.
Kamu dapat mengatur daftar tipe file yang digunakan situs Kamu dengan menambahkan command di bawah pada /etc/nginx/sites-available/wordpress:
server {
. . .
location = /favicon.ico { log_not_found off; access_log off; }
location = /robots.txt { log_not_found off; access_log off; allow all; }
location * .(css|gif|ico|jpeg|jpg|js|png)$ {
expires max;
log_not_found off;
}
. . .
}
Perlu diingat bahwa daftar try_files pada block location / mesti disesuaikan agar 404 error tak terjadi dan kontrol diteruskan menuju file index.php dengan request arguments.
Command-nya seperti demikian:
server {
. . .
location / {
#try_files $uri $uri/ =404;
try_files $uri $uri/ /index.php$is_args$args;
}
. . .
}
Setelah langkah di atas selesai, simpan dan tutup file konfigurasi tersebut. Bagi memastikan tak ada syntax error, ketik command di bawah ini:
$ sudo nginx -t
Bila tak ada masalah, reload Nginx dengan command:
$ sudo systemctl reload nginx
4. Mengunduh WordPress
Setelah mengkonfigurasi perlengkapan lunak server, Kamu dapat mengunduh dan meng-install WordPress. Agar aman, unduhlah versi terbaru WordPress dari websitenya.
Buatlah direktori kosong dan unduh folder instalasi WordPress yang telah dikompres dengan memasukkan command berikut:
$ cs /tmp
$ curl -LO https://wordpress.org/latest.tar.gz
Lalu ekstrak folder tersebut bagi membangun direktori WordPress dengan command ini:
$ tar xzvf latest.tar.gz
File-file di dalamnya akan dipindah ke root document. Namun, sebelumnya Kamu mesti meng-copy file sampel configuration ke filename yang dapat ditemukan WordPress:
$ cp /tmp/wordpress/wp-config-sample.php /tmp/wordpress/wp-config.php
Setelahnya, Kamu dapat meng-copy isi folder instalasi WordPress ke pada root document. Agar segala permission yang terdapat tak berubah, Kamu perlu menambahkan flag -a di command-nya. Lalu tambahkan titik di ahir direktori sumber bagi menyatakan bahwa segala file pada folder tersebut mesti di-copy. Contohnya seperti demikian:
$ sudo cp -a /tmp/wordpress/. /var/www/wordpress
Langkah berikutnya ialah memberikan kepemilikan file-file tersebut ke user dan grup www-data. Agar Nginx dapat berfungsi selaku user dan grup ini, Kamu mesti memberikan izin read and write di file-file WordPress. Masukkan command berikut:
$ sudo chown -R www-data:www-data /var/www/wordpress
Dengan demikian, Nginx pun akan dapat menjalankan situs dan menjalankan pembaruan otomatis.
Di tahap ini, file Kamu telah berada pada root document dan mendapat kepemilikan yang benar. Akan tetapi, masih ada beberapa konfigurasi yang perlu dilakukan.
5. Mengatur File Konfigurasi WordPress
Di tahap ini Kamu akan mengubah beberapa pengaturan pada file konfigurasi WordPress. Merancang sandi rahasia bagi mengamankan instalasi ialah langkah pertamanya. WordPress menyediakan fitur generator sandi, karenanya Kamu tak perlu menciptakannya sendiri.
Bagi menggunakan generator sandi WordPress, ketikkan command berikut:
$ curl -s https://api.wordpress.org/secret-ke/1.1/salt/
Kamu akan mendapat daftar sandi seperti demikian:
. . .
define('AUTH_KEY', '1jl/vqfs<XhdXoAPz9 DO NOT COPY THESE VALUES c_j{iwqD^<+c9.k<J@4H');
define('SECURE_AUTH_KEY', 'E2N-h2]Dcvp+aS/p7X DO NOT COPY THESE VALUES {Ka(f;rv?Pxf})CgLi-3');
define('LOGGED_IN_KEY', 'W(50,L_lGkf DO NOT COPY THESE VALUES 07VC*Lj*lD?3w!BT#-');
define('SECURE_AUTH_SALT', 'p32*p,]z%LZ+pAu:VY DO NOT COPY THESE VALUES C-?y+K0DK_+F|0h');
define('NONCE_SALT', 'Q6]U:K?j4L%Z]h^q7 DO NOT COPY THESE VALUES 1% ^qUswWgn+6xqHN%');
. . .
Namun perlu diingat bahwa Kamu mesti meminta sandi baru setiap kali ingin mengubah file konfigurasi WordPress.
Kini, bukalah file tersebut dengan command ini:
$ sudo nano /va/www/wordpress/wp-config.php
Lalu, carilah bagian yang menunjukkan sandi palsu seperti di bawah:
define('AUTH_KEY', 'put your unique phrase here');
define('SECURE_AUTH_KEY', 'put your unique phrase here');
define('LOGGED_IN_KEY', 'put your unique phrase here');
define('NONCE_KEY', 'put your unique phrase here');
define('AUTH_SALT', 'put your unique phrase here');
define('SECURE_AUTH_SALT', 'put your unique phrase here');
define('LOGGED_IN_SALT', 'put your unique phrase here');
define('NONCE_SALT', 'put your unique phrase here');
Setelah dihapus dan diganti dengan sandi yang Kamu dapatkan, command akan berubah.
. . .
define('AUTH_KEY', 'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');
define('SECURE_AUTH_KEY', 'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');
define('LOGGED_IN_KEY', 'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');
define('NONCE_KEY', 'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');
define('AUTH_SALT', 'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');
define('SECURE_AUTH_SALT', 'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');
define('LOGGED_IN_SALT', 'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');
define('NONCE_SALT', 'VALUES COPIED FROM THE COMMAND LINE');
. . .
Berikutnya, Kamu akan mengubah pengaturan koneksi database di bagian awal file konfigurasi ini. Gantilah nama, user, dan password database yang terdapat di file ini dengan yang telah Kamu bikin bagi MySQL.
Selain itu, tentukanlah cara yang akan digunakan WordPress bagi menulis data di filesystem. Kamu dapat memilih cara ‘direct’ karena web server telah diizinkan bagi menjalankan hal yang sama di filesystem. Bila pengaturan ini gagal, WordPress akan meminta kredensial akun FTP Kamu ketika menjalankan beberapa hal.
Bagi mengaktifkan pengaturan di atas, Kamu dapat mengetikkan command berikut di bawah pengaturan koneksi database atau bagian manapun dari file konfigurasi WordPress:
. . .
define('DB_NAME', 'wordpress');
/** MySQL database username */
define('DB_USER', 'wordpressuser');
/** MySQL database password */
define('DB_PASSWORD', 'password');
. . .
define('FS_METHOD', 'direct');
Simpan dan tutup file tersebut setelah Kamu selesai.
6. Menyelesaikan Instalasi via Web Interface
Karena pengaturan server telah dilakukan, Kamu dapat menyelesaikan instalasi WordPress via web interface.
Bukalah web browser Kamu dan masukkan nama domain website Kamu atau IP address-nya. Hal pertama-tama yang akan muncul ialah alternatif bahasa yang akan digunakan pada WordPress.
Setelah memilih, Kamu akan dihadapkan di halaman pengaturan utama. Yang perlu Kamu lakukan di dalamnya meliputi:
- Menentukan nama dan username bagi situs Kamu. Demi keamanan, jangan memilih “admin” selaku username. Kamu tak perlu menentukan password sendiri karena WordPress telah membuatkannya.
- Memasukkan domisili email yang digunakan bagi situs Kamu.
- Menentukan visibilitas situs di mesin pencarian.
Bila langkah di atas telah dilakukan, klik tombol “Install WordPress”. Lalu, masuk ke dashboard Kamu dengan klik “Log In”.
[Download Ebook Gratis: Panduan VPS Lengkap untuk Pemula]
Penutup
Demikian artikel mengenai cara install WordPress dengan LEMP di Ubuntu 18.04. Jangan lupa subscribe Blog Niagahoster bagi memperoleh update mengenai VPS, hosting web, situs, dan topik menarik lainnya!
Sumber https://niagahoster.co.id/