Belum pernah menggunakan VPS? Tenang, karena ada cara menggunakan VPS yang amat gampang, yaitu menggunakan panel. Pemakaian VPS dengan panel relatif lebih gampang dibanding tanpa panel. Seluruh konfigurasi dapat Kamu lakukan menggunakan tampilan GUI yang terdapat.
Artikel ini akan membahas bagaimana cara menggunakan VPS menggunakan panel. Panel yang digunakan di panduan ini yaitu cPanel (WHM) dan Webuzo.
Sekilas Mengenai Virtual Private Server (VPS)
Sebelum masuk ke panduan, kami akan membahas secara singkat apa itu VPS. Virtual Private Server (VPS) adalah tipe server yang menggunakan resource yang dedicated. Beberapa layanan penyedia jasa VPS memakai program penggabungan sejumlah server fisik (cluster computing) dan pembagian resource menjadi beberapa VPS.
VPS amat cocok digunakan bagi blog dengan trafik tinggi. Namun dengan catatan, Kamu mesti punya keahlian teknis mengelola server. Karena seluruh konfigurasi server dilakukan secara mandiri.
Untuk Kamu yang baru pertama-tama kali menggunakan VPS, tak perlu khawatir. Karena di artikel ini kami akan menjelaskan dasar-dasar cara menggunakan VPS dengan panel cPanel (WHM) dan Webuzo secara komplit
Cara Menggunakan VPS dengan cPanel (WHM)
Di bagian ini, kami akan membahas bagaimana cara menggunakan VPS menggunakan panel WHM terlebih dahulu.
Web Host Manager atau lazim dikenal dengan nama cPanel adalah panel VPS yang mempunyai beberapa fitur seperti:
- Mendukung proxy subdomain dan auto SSL
- Terdapat GUI bagi mengecek status SSL
- Tampilan yang lumayan powerfull dan gampang digunakan
- Mempunyai dukungan SSL dengan level EV (Extended Version)
- Terdapat fitur yang lumayan komplit seperti backup, migrasi, dan restore yang simpel
- Menyediakan fitur pengaturan DNS dan mail server
- Terintegrasi dengan PHPMyAdmin bagi mengelola database dari browser
WHM dapat dipasang di VPS yang telah aktif dan membangun beberapa cPanel di dalamnya. Namun ada beberapa hal yang perlu Kamu persiapkan bagi menggunakan panel WHM seperti:
- VPS dengan program operasi CentOS 64bit (fresh install)
- RAM kapasitas ≥ 1GB
- Kapasitas penyimpanan (disk space) ≥ 20GB
- Hostname FQDN (Fully Qualified Domain Name)
- Instalasi PERL
- Lisensi cPanel asli (trial 15 hari)
- Username dan password bagi menjalankan akses ke server
1. Cara Install Sistem Operasi di VPS
Terkadang, penyedia layanan VPS memberikan akun yang telah terinstall dan siap gunakan tetapi menggunakan pengaturan default. Kamu dapat menjalankan install ulang dengan menggunakan anggota area (seandainya menggunakan layanan VPS Niagahoster).
Selengkapnya Kamu dapat membaca panduan kami: Cara Instal Ubuntu dan CentOS di VPS Niagahoster
2. Cara Akses ke VPS Menggunakan SSH
Kemudian Kamu perlu menjalankan akses ke pada server. Biasanya user menggunakan SSH ketika mengakses server. Benar-benar gampang menggunakan SSH karena Kamu lumayan menggunakan tempat tinggal IP, password, dan username yang Kamu dapatkan di pada anggota area layanan hosting.
Bila Kamu menggunakan program operasi Linux, strategi bagi menjalankan koneksi SSH ke server kurang lebih seperti berikut.
Di Linux terkadang belum menyediakan program SSH Client yang diakses lewat terminal. Di contoh ini kami menggunakan Open SSH.
$ sudo apt install openssh-client |
Bila telah selesai proses instalasi, command berikut bagi menggunakan SSH di Linux.
$ ssh username@host |
Kemudian memasukkan username dan domain (atau, tempat tinggal IP server). Bila berhasil, secara otomatis Kamu akan terhubung dengan server.
Selengkapnya Kamu dapat membaca panduan kami: Menggunakan SSH Untuk Remote Server
3. Cara Mengubah Port SSH di VPS
Bila Kamu menggunakan server sendiri. Port default yang diaplikasikan yaitu 22 yang masih dirasa belum lumayan aman. Port 22 adalah port yang lumayan umum diaplikasikan sehingga banyak orang yang tahu.
Terbukanya port 22 mengakibatkan banyak user yang ingin mencoba menjalankan login ke VPS menggunakan SSH port 22 atau yang lazim dikenal dengan nama bruteforce login SSH.
Bagi seperti itulah untuk pengguna VPS perlu mengubah port default SSH supaya lebih aman. Kamu dapat mengubah port SSH sehingga tak Ada yang tahu kecuali user yang telah terpercaya.
Baca Pun : Cara Backup VPS Untuk Pemula
4. Cara Install Panel Web Host Manager (WHM) di VPS
Ada beberapa langkah yang perlu Kamu ikuti bagi menginstall panel WHM ke VPS. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu Kamu persiapkan supaya proses instalasi dapat berjalan dengan bagus, seperti:
- Reinstall VPS sehingga menggunakan CentOS (64bit).
- Prosesor dengan ukuran minimal 266MHz dan RAM minimal 1 GB serta penyimpanan minimal sebesar 10 GB atau lebih. Kamu dapat menyesuaikan spesifikasi dengan banyak akun yang ingin Kamu bikin.
- Mempunyai akses username dan password root ke VPS.
Proses instalasinya lumayan panjang, selengkapnya Kamu dapat mengikuti panduan kami: Cara Instal WHM di VPS
5. Cara Membuat Akun cPanel di WHM
Keuda alat lunak (cPanel dan WHM) tak dapat lepas satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan kedua alat lunak ini yaitu satu kesatuan. cPanel berjalan di pada pengaturan WHM.
Jadi sebuah WHM dapat menampung beberapa akun cPanel. WHM pun dapat disebut halaman admin dari cPanel. Supaya lebih jelas, Kamu dapat melihat gambar di bawah ini.
Ingin membangun beberapa akun cPanel bagi beberapa domain yang Kamu miliki? Ikuti panduan kami: Cara Membuat cPanel di WHM
6. Cara Mengatur Nameserver di WHM (cPanel)
Panduan ini dapat Kamu gunakan bagi mengubah konfigurasi nameserver yang telah ada.
Nameserver adalah sebutan bagi tempat tinggal web server. Domisili ini diaplikasikan bagi mengarahkan domain ke web server tertentu. Format yang diaplikasikan biasanya seperti ns1.domainWebServer (contohnya: ns1.niagahoster.co.id).
Penamaan nameserver lazim berbeda-beda di setiap layanan karena tergantung konfigurasi yang digunakan.
Bila telah mengkonfigurasi nameserver di WHM, Kamu telah dapat menghubungkan domain ke VPS ini.
7. Cara Menghubungkan Domain ke WHM (cPanel)
Bila Kamu telah berhasil menginstall panel di VPS, langkah berikutnya yang dilakukan yaitu menghubungkan domain ke VPS. Menghubungkan domain ke VPS WHM atau Webuzo lebih gampang daripada menghubungkannya VPS tanpa panel.
Ada beberapa hal perlu Kamu siapkan bagi menghubungkan domain ke VPS WHM atau Webuzo.
- VPS dengan panel WHM atau Webuzo
- Username dan password panel VPS dan anggota area
- Domain yang telah aktif
- Domisili IP VPS
Beli domain dari penyedia yang terpercaya. Kemudian pastikan aktif dan dapat diaplikasikan. Bila telah Kamu dapat mengikuti panduan kami: Cara Menghubungkan Domain ke VPS Webuzo dan WHM bagi informasi lengkapnya.
8. Cara Menambahkan Addon Domain di WHM (cPanel)
Terkadang user tak hanya mempunyai satu domain saja, tetapi pun mengelola halaman blog lainnya. Karenanya dari itu butuh sebuah program yang dapat menampung semuanya.
cPanel memungkinkan bagi dihubungkan dengan beberapa domain. Jadi Kamu dapat membangun beberapa blog di pada satu cPanel. Fitur ini amat bermanfaat apalagi seandainya Kamu mempunyai beberapa domain yang dikelola.
9. Cara Membuat Akun Email di WHM (cPanel)
Bila Kamu ingin dapat mengirimkan dan menerima email dengan domain yang dipunyai, Kamu perlu membangun akun email terlebih dahulu.
Di cPanel, proses penyusunan email tak sulit karena telah terdapat fiturnya. Jadi Kamu dapat membangun akun email dengan gampang tanpa mesti membutuhkan waktu yang lama.
Ada dua alternatif default bagi membangun email di cPanel, yaitu kapasitas 1024 MB dan unlimited:
- Bila menggunakan opsi 1024 MB, ketika kapasitas email telah mencapai ukuran tersebut, akun tak dapat menerima email lagi.
- Bila menggunakan opsi unlimited, kapasitas yang diaplikasikan di memori tak dibatasi sehingga kapasitas email sama saja dengan kapasitas penyimpanan hosting yang Kamu gunakan.
Bagaimana caranya? Kamu dapat mengikuti panduan kami: Cara Membuat Akun Email di cPanel
10. Cara Menginstall WordPress di WHM (cPanel)
Menginstall WordPress dapat dilakukan lewat beberapa cara, salah satunya yaitu menggunakan Softaculous dan FTP.
Softaculous adalah program yang lumayan populer bagi menginstall beberapa program yang terdapat di cPanel maupun panel-panel lainnya. Program ini selain gampang digunakan pun mempunyai banyak fitur dan repositori yang lumayan komplit. Kamu dapat menginstall pelbagai macam program lewat program ini. Semuanya dapat Kamu jalankan secara otomatis.
Sedangkan seandainya Kamu menggunakan FTP, proses instalasi mesti dilakukan secara manual. Jadi Kamu perlu mengunduh file WordPress terlebih dahulu kemudian mengunggahnya di File Manager cPanel bagi menjalankan proses instalasi.
Bagaimana cara lengkapnya? Kamu dapat mengikuti panduan kami: Cara Menginstall WordPress di cPanel
11. Cara Install CSF Firewall di WHM (cPanel)
CSF (Config Server Firewall) adalah sebuah tool yang diaplikasikan bagi melindungi server dari serangan hacker, salah satunya yaitu bruteforce.
Tools ini telah terdapat secara default dan tidak dipungut bayaran di WHM (bekerja selaku plugin) sehingga Kamu hanya perlu mengaktifkannya saja bagi memperoleh dukungan keamanan di server secara menyeluruh.
Proses instalasi CSF menggunakan dua tahap, yaitu mengkonfigurasinya terlebih dahulu menggunakan SSH kemudian mengaturnya di WHM.
12. Cara Melakukan Migrasi cPanel (Shared Hosting) ke cPanel (WHM)
Baru beralih dari shared hosting ke VPS? Tenang, Kamu dapat menjalankan sendiri karena caranya lumayan gampang.
Namun sebelum Kamu menjalankan migrasi cPanel ini sebaiknya menjalankan full backup terlebih dahulu di akun cPanel shared hosting. Tujuannya supaya seandainya terjadi hal-hal yang tak diinginkan, Kamu punya data backup bagi mengulangnya.
Bagi menjalankan full backup, Kamu dapat mengikuti panduan di bawah ini.
- Login ke akun cPanel shared hosting. Contohnya Niagahoster (https://panel.niagahoster.co.id/login)
- Kemudian pilih fitur “Hosting Domain » Pilih Hosting » Mengatur”. Opsi ini tergantung penyedia layanan hosting yang Kamu gunakan.
- Dikala Kamu telah masuk ke pada dashboard cPanel, pilih fitur “File » Backup Wizard”
- Di fitur ini Kamu hanya perlu pilih opsi “Back Up » Full Back Up”.
- Kemudian Kamu akan diminta bagi mengisi ‘Backup Destination’, ‘Home Directory’, dan ‘Email Address’.
- Backup Destination diaplikasikan bagi menyimpan hasil full backup.
- Home Directory diaplikasikan bagi memilih folder yang ingin di-backup.
- Email Address diaplikasikan bagi mengirimkan notifikasi ketika proses backup telah selesai.
- Bila telah mengisi seluruh, klik “Generate Backup” bagi menjalankan proses backup.
- Ketika telah selesai, Kamu akan memperoleh notifikasi dan memperoleh link file backup. Klik link tersebut bagi mengunduh hasil backup.
Langkah berikutnya yaitu menjalankan migrasi, Kamu dapat mengikuti panduan berikut ini: Migrasi dari cPanel Shared Hosting ke cPanel VPS
Cara Menggunakan VPS Panel Webuzo
Di bagian ini, kami akan membahas bagaimana cara menggunakan VPS menggunakan panel Webuzo.
Webuzo yaitu single user control panel yang biasanya digunakan di layanan VPS hosting. Webuzo dapat digunakan layaknya WHM sekaligus selaku hosting. Panel Webuzo banyak digunakan oleh pengguna VPS karena fiturnya yang komplit dan user-friendly. Tak hanya itu, instalasi Webuzo pun lumayan gampang.
Sama dengan WHM, Ada beberapa syarat minimal VPS yang dapat dipasang panel Webuzo, seperti:
- Terinstall program operasi CentOS 6/7 (fresh install)
- Minimal RAM ≥ 1 GB
- Minimal Disk Space ≥ 5GB
- PHP, Apache, dan MySQL belum terinstal di pada server
- Username dan password bagi menjalankan akses ke server
1. Cara Mengatur Sistem Operasi Untuk VPS Panel Webuzo
Mengatur program operasi di panel Webuzo caranya hampir sama dengan WHM karena sama-sama menggunakan program operasi Centos (disarankan).
Jadi Kamu dapat mengikuti panduan kami: Cara Instal Ubuntu dan CentOS di VPS Niagahoster
2. Cara Akses ke VPS Webuzo Menggunakan SSH
Sama seperti WHM, langkah berikutnya setelah menginstall program operasi yaitu menginstall panel Webuzo.
Proses instalasi Webuzo berbeda dengan WHM karena keduanya adalah panel yang berbeda.
Di proses instalasi Webuzo, langkah pertama-tama yaitu memastikan server belum terinstall program seperti PHP, Apache, dan MySQL.
Berikutnya, bagi proses instalasi lengkapnya dapat Kamu ikuti di artikel kami: Cara Install Webuzo di VPS Menggunakan CentOS 7
3. Cara Akses ke Webuzo di VPS
Cara yang sangat simpel bagi masuk ke pada dashboard Webuzo yaitu menggunakan IP server.
Ketik http://alamatIPWebuzo:2004 di pada browser. Langkah ini akan mengakses halaman login Webuzo.
- ‘alamatIPWebuzo’ yaitu domain atau IP server VPS
- ‘2004’ yaitu port yang diaplikasikan bagi mengakses Webuzo
Kemudian masukkan username dan password yang telah Kamu bikin. Username dan password itu sama dengan akun yang terdapat di pada program operasi VPS, bukan username yang diinstall waktu initial setup.
4. Cara Membuat Nameserver di Webuzo
Supaya domain dapat terhubung dengan Webuzo membutuhkan nameserver.
Nameserver adalah tempat tinggal yang diaplikasikan bagi mengenali web server (biasanya berupa subdomain). Supaya nameserver dapat diaplikasikan, Kamu mesti mengubahnya terlebih dahulu.
Panduannya dapat Kamu akses lewat artikel kami: Membuat Nameserver di VPS Panel Webuzo
5. Cara Membuat Database MySql di Webuzo
Bila ingin membangun blog di Webuzo Kamu pun membutuhkan database. Webuzo menyediakan database MySQL yang dapat Kamu akses menggunakan lewat GUI.
Sama di WHM, Kamu pun dapat membangun database per-user.
Panduan lengkapnya dapat Kamu akses lewat artikel kami: Membuat Database MySQL Panel VPS Webuzo
6. Cara Membuat Akun Email di Webuzo
Kamu pun dapat membangun email di Webuzo. Langkahnya pun amat gampang.
Kamu dapat seketika mengakses ke dashboard “Panel Kontrol Webuzo » Email Accounts” bagi memulai membangun email baru. Berikut panduannya lengkapnya: Membuat Akun Email di Panel VPS Webuzo
7. Cara Menginstall WordPress di Webuzo
Setelah Kamu mengatur nameserver, menghubungkan domain, membangun database, dan membangun akun email, Kamu dapat melanjutkan bagi menginstall WordPress ke pada panel Webuzo.
Bila Kamu ingin menginstall WordPress, Kamu mesti menggunakan panel Webuzo yang premium (berlisensi). Bagi memastikannya, Kamu dapat mengikuti panduan kami: Cara Install WordPress di Panel VPS Webuzo
Penutup
Di artikel ini telah dibahas mengenai cara menggunakan VPS dengan panel WHM (cPanel) dan Webuzo. Cara menggunakan VPS dengan panel dirasa akan lebih gampang dibandingi dengan tanpa panel. Webuzo maupun cPanel menyediakan fitur-fitur yang lumayan menarik dan mempermudah Kamu bagi mengoperasikan VPS.
Apabila Kamu menggunakan VPS dengan panel, seluruh konfigurasi akan dimudahkan dengan tampilan antarmuka panel yang tak sulit bagi dimengerti. Selain mampu membangun beberapa user pada satu panel, WHM pun dapat dimanfaatkan selaku reseller cPanel. Seperti itulah kenapa pengguna dapat menjadi penyedia layanan hosting untuk penyedia lainnya.
Bila Kamu ingin menggunakan layanan seperti VPS Hosting namun tak ingin ribet pada pengaturan hosting, Kamu dapat menggunakan layanan cloud hosting bagi solusi blog bertraffic tinggi dan fully managed.
Hingga di sini dulu artikel cara menggunakan VPS WHM (cPanel) dan Webuzo ini. Bila Kamu mempunyai pertanyaan silakan bagi meninggalkan komentar lewat kolom di bawah ini. Jangan lupa subscribe bagi memperoleh informasi terkait bisnis, digital marketing, dan teknologi dari kami.
Sumber https://niagahoster.co.id/