Tak hanya bagi hiburan, internet pun dapat dimanfaatkan selaku ladang meraup penghasilan. Oleh karena itu, Google AdMob ialah alternatif yang kini banyak dilirik bagi mendapatkan uang di internet. Nah, untuk Kamu yang masih awam mengenai produk Google yang satu ini, simak review berikut.
Apa Itu Google AdMob?
AdMob ialah kependekan dari advertising on mobile, sebuah perusahaan yang awalnya didirikan oleh Omar Hamoui di tahun 2006. Namun, di November 2009, perusahaan iklan mobile tersebut diakuisisi oleh sang raksasa teknologi, Google.
Selaku diantara platform iklan milik Google, AdMob
sekarang ini digunakan bagi mempromosikan dan memonetisasi program seluler. Sama
seperti MoPub, platform ini pun
memberi kesempatan kepada para pengembang bagi mempromosikan program mereka
via iklan pada program. Pun, AdMob dapat digunakan bagi memonetisasi
program dengan mengaktifkan iklan di dalamnya.
Selain itu, AdMob pun telah
disematkan fitur-fitur yang dapat memajukan nilai setiap tayangan. Platform ini menggabungkan antara
permintaan pengiklan global, format iklan yang betul-betul inovatif, dan kecanggihan
teknologi monetisasi pada program.
Selaku solusi periklanan
bagi beragam platform seluler,
AdMob dapat dioperasikan dengan bagus di program Android, WebOS, iOS, dan
Windows Phone. Ini pun menjadi diantara perusahaan iklan seluler terbesar
yang telah melayani lebih dari 40 miliar mobile
banner dan iklan teks setiap bulan di beragam program seluler dan situs
web.
Fitur-Fitur Google AdMob
Sebelum membahas cara daftar AdMob, marilah mengenal fitur-fitur canggih yang dimiliki oleh platform ini. AdMob telah dilengkapi fitur iklan internal yang dapat dimanfaatkan oleh pengembang guna mengiklankan program mereka yang lain secara tidak dipungut bayaran. Mekanisme bawaan dari AdMob pun memungkinkan pengembang pada menjalankan kesepakatan seketika dengan pengiklan.
Diantara fitur unggulan yang ditawarkan oleh AdMob
ialah mediation. Dengan teknologi
cerdas ini, Kamu dapat memajukan jumlah iklan yang tayang pada program.
Hasilnya, pendapatan Kamu dari iklan akan ikut terdongkrak. Pemanfaatan fitur mediation pun memberi Kamu kemudahan
pada mengirimkan permintaan iklan ke beberapa jaringan yang berbeda—sejauh ini
ada 40 mitra mediasi yang dimiliki Google AdMob, termasuk jaringan utama
seperti Facebook, AdRally, Twitter, LeadBolt, AppsFire, Nend, dan baru-baru
ini, jaringan iklan seluler terkemuka asal Tiongkok, Tencent GDT.
Tak hanya itu, fitur ini pun memberi Kamu keleluasaan bagi terlibat pada proses mediasi pengembangan bahan lunak yang diperuntukkan di jaringan tertentu. Selain mediation, berikut ialah fitur-fitur unggulan lain dari AdMob:
1. Open Bidding
Open bidding: dengan memanfaatkan fitur ini, Kamu dapat menghubungi seluruh jaringan iklan yang berpartisipasi pada waktu bersamaan. Artinya, pengiklan dapat menjalankan proses tawar-menawar bagi setiap ruang iklan yang terdapat secara real-time. Fitur ini memastikan bahwa pengembang dapat memperoleh CPM tertinggi bagi setiap iklan yang tayang.
2. AdMob In-App Purchase House Ads
AdMob In-App Purchase House Ads: format ini menjadi diantara pengembangan terbaru yang dilakukan oleh Admob. Fitur ini dapat diakses secara tidak dipungut bayaran dan memberi Kamu ilustrasi baru mengenai strategi monetisasi pembelian pada program. Misalnya, pengembang merancang iklan bagi mempromosikan barang-barang yang hendak dijual kepada pengguna mereka. Karenanya, fitur ini akan menolong Kamu memprediksi siapa saja pengguna yang sekiranya tertarik bagi membeli produk tersebut, dan kemudian menunjukkan iklan itu kepada mereka.
3. Audience Builder
Audience Builder: ini pun menjadi “senjata” ampuh di AdMob, yang memungkinkan pengembang bagi merancang daftar pemirsa potensial menurut perilaku orang ketika menggunakan program mereka. Pada praktiknya, fitur ini akan menolong Kamu mewujudkan pengalaman-pengalaman yang telah diatur secara khusus bagi setiap pengguna. Pastinya, pendekatan ini akan betul-betul menolong pada meningkatkan pendapatan di program Kamu.
Selaku contoh, Kamu menggunakan fitur ini bagi menyusun daftar pemirsa yang belum menggunakan program Kamu pada kurun waktu 14 hari terakhir. Setelah itu, impor daftar tersebut ke Google AdWords. Dengan cara ini, iklan Kamu akan tayang di daftar yang telah tertata, sehingga pengguna yang belum terlibat dapat dijangkau dengan bagus, terutama ketika mereka sedang berada di program lain atau di seluruh web.
4. AdMob Native Ads
AdMob Native Ads: Fitur ini terdapat pada versi beta terbatas di platform AdMob. Pengembang akan memperoleh akses bagi menampilkan native ads di program mereka dari para pengiklan Google. Dengan demikian, Kamu pun dapat menyesuaikan setiap iklan yang tayang, agar lebih pas dengan manfaat dan wujud program. Di sisi lain, Google AdMob pun memerhatikan dengan saksama pengalaman pengguna, sehingga iklan bawaan dari platform selalu dirancang bagi disesuaikan dengan preferensi setiap pengguna.
Panduan Google AdMob dengan Firebase
Panduan ini hanya berlaku
bagi Kamu yang ingin memakai AdMob bagi memonetisasi program Android yang
dibangun dengan Firebase—fitur yang menyediakan basis data secara real-time dan layanan backend. Selain itu, layanan ini pun
memberi pengembang sebuah API yang dapat menolong sinkronisasi data program ke
seluruh klien dan kemudian menyimpannya di cloud.
Namun, apabila Kamu tak mempunyai rencana bagi menyertakan Firebase pada
program, cek panduan yang berikutnya—yang diperuntukkan bagi versi AdMob mandiri.
Langkah pertama-tama yang mesti Kamu lakukan ialah mengimpor dan menginisialisasi Google Mobile Ads SDK. Bagi lebih jelasnya, ikuti panduan di bawah ini.
1. Penuhi Prasyarat AdMob
Penuhi seluruh prasyarat: AdMob ialah opsi menarik untuk para pengembang yang ingin meraup untung dari program yang mereka ciptakan. Bagi itu, sekiranya ingin memulai bisnis di platform ini, penuhi terlebih dahulu prasyaratnya, yakni merancang akun AdMob dan kemudian mendaftarkan program.
2. Hubungkan Program dengan Firebase
Bila telah selesai, hubungkan program Kamu dengan Firebase. Pada proses ini, Kamu perlu menjalankan konfigurasi program bagi Firebase dan kemudian mengunduh Firebase SDK yang diperuntukkan bagi program pengoperasian Android.
3. Import Mobile Ads DSK
Tahap berikutnya ialah mengimpor Mobile Ads SDK. Bagi itu, sematkan dependensi di Android Mobile Ads library, lalu diimpor ke file Gradle module (level program). Kemudian, simpan file dan lakukan sinkronisasi Gradle. SDK sendiri didistribusikan selaku bagian dari Google Repository. Bila Kamu memperoleh pesan dari Android Studio mengenai permintaan bagi memasangnya, setujui saja. Karena selesai Kamu mengunduhnya, Android Studio akan seketika mengurus semuanya.
4. Perbarui AndroidManifest.xml
Perbarui AndroidManifest.xml Kamu! Di tahap ini, Kamu akan diminta bagi menambahkan ID Program AdMob Kamu ke file AndroidManifest.xml program. Caranya gampang, yakni dengan menyematkan tag <meta-data>
. Selain itu, bagi menemukan ID Program, Kamu dapat mengeceknya seketika di antarmuka pengguna AdMob. Terakhir, bagi android:value, Kamu perlu menuliskan ID Program AdMob di pada tanda kutip. Langkah ini berlaku mulai Google Mobile Ads SDK versi 17.0.0. Kemudian apabila tag <meta-data>
gagal ditambahkan, Kamu akan menemukan pesan error berbunyi, “The Google Mobile Ads SDK was initialized incorrectly.”
5. Install SDK
Berikutnya, lakukan inisialisasi SDK. Sebelum mengandung iklan, program Kamu mesti terlebih dahulu menginisialisasi Mobile Ads SDK. Caranya ialah memanggil MobileAds.initialize()
dengan memakai ID Program AdMob Kamu. Tahap ini biasanya hanya akan Kamu lalui sekali, dan idealnya terjadi ketika program pertama-tama diluncurkan. Sementara bagi melihat ID Program, Kamu dapat menemukannya di Antarmuka Pengguna AdMob.
6. Pilih Format Iklan
Setelah tahap impor dan inisialisasi Mobile Ads SDK selesai dilakukan, kini Kamu siap bagi menentukan format iklan. Pada hal ini, AdMob ialah platform yang menawarkan empat wujud format iklan, yang dapat digunakan bagi meningkatkan pengalaman terbaik untuk setiap pengguna program. Adapun empat wujud format iklan yang dapat Kamu pilih:

- Banner: untuk Kamu yang masih pemula di AdMob, jenis format ini ialah opsi yang tepat. Banner ialah jenis iklan yang berupa gambar segi empat atau teks. Iklan tersebut akan tetap tayang di layar ketika pengguna sedang membuka program. Format iklan ini pun dapat diperbarui secara otomatis setelah melewati kurun waktu tertentu.

- Interstisial: pengembang biasanya memunculkan iklan jenis ini setelah pengguna menyelesaikan suatu kewajiban atau di sela-sela level game. Hal ini karena format ini tergolong iklan layar penuh. Artinya, iklan yang muncul akan menutupi antarmuka program, dan hanya akan hilang apabila pengguna menutupnya.

- Native: format iklan yang berikutnya ialah native. Jenis iklan ini akan memberi Kamu kemudahan bagi menyesuaikan tampilan aset iklan, seperti misalnya pada memodifikasi pesan ajakan (CTA) atau judul pada program. Dengan mempunyai kebebasan bagi menentukan sendiri jenis font, warna, dan detail lainnya, presentasi iklan yang tayang pastinya dapat terasa lebih luwes dan tak merancang pengguna merasa tak nyaman. Ini pun dapat menolong Kamu pada memperkaya pengalaman pengguna.

- Video reward: format ini betul-betul gampang dijumpai di program game. Meski demikian, banyak program jenis lain yang pun mulai menerapkannya. Iklan dengan format video reward tayang secara penuh di antarmuka program dan biasanya disajikan selaku wujud pengganti reward pada program.
Panduan Google AdMob Mandiri (Tanpa Firebase)
Nah, sekiranya Kamu ingin
memonetisasi program Android dengan AdMob, tetapi tak menyertakan layanan
Firebase, ikuti panduan berikut. Setelah mengintegrasikan Google Mobile Ads SDK
ke pada program, kini Kamu siap memilih format iklan yang hendak ditayangkan.
Bagi lebih lengkapnya, segera ikuti strategi di bawah ini:
1. Penuhi Prasyarat
Langkah yang pertama-tama ialah ikuti seluruh prasyarat yang diminta. Kamu mesti menyediakan Android Studio 3.2 (atau yang lebih tinggi), minSdkVersion 14 (atau yang lebih tinggi), dan compileSdkVersion 28 (atau yang lebih tinggi). Selain itu, bikin pun akun Google AdMob dan daftarkan program Kamu.
2. Import Mobile Ads SDK
Tahap berikutnya ialah impor Mobile Ads SDK. Namun sebelum itu, mulailah dengan proyek baru di Android Studio. Kemudian centang kotak Use AndroidX Artifacts atau pilih Migrating to AndroidX bagi memigrasi proyek. Program Kamu dapat mulai mengimpor Google Mobile Ads SDK dengan menggunakan konfigurasi Gradle yang mengarah ke repositori Maven Google. Lantas, bagaimana menggunakan repositori tersebut? Kamu perlu merujuknya terlebih dahulu ke file konfigurasi build (build.gradle).
3. Perbarui AndroidManifest.xml
Mari beranjak ke tahap berikutnya, yakni memperbarui AndroidManifest.xml Kamu. Pertama-tama, masukkan ID Program AdMob Kamu ke file AndroidManifest.xml yang terdapat di pada program. Lalu tambahkan tag <meta-data>
di bagian
android:name
(com.google.android.gms.ads.APPLICATION_ID
)
Kamu dapat menemukan ID Program di sisi Antarmuka Pengguna AdMob. Selain itu, bagi bagian android:value
, masukkan ID Program AdMob di pada tanda kutip.
4. Inisialisasi Mobile Ads SDK
Setelah itu, cobalah bagi menginisialisasi Mobile Ads SDK. Pertama-tama, format program Kamu bagi menginisialisasi Mobile Ads SDK dengan memanggil MobileAds.initialize()
—yang bertugas bagi menginisialisasi SDK dan menjalankan panggilan ulang setelah batas waktu 30 detik. Tahap ini hanya terjadi sekali, yakni ketika peluncuran program. Namun, apabila Kamu menggunakan mediation, tunggu hingga handler selesai dipanggil— sebelum iklan dimuat—karena proses ini akan memastikan bahwa seluruh adapter mediasi terinisialisasi secara tepat.
5. Pilih Format Iklan
Di langkah ahir, Kamu akan siap bagi mengandung iklan yang disesuaikan dengan perilaku pengguna program. Setelah Mobile Ads SDK sukses diimpor, pilihlah jenis format iklan yang ditawarkan oleh AdMob. Penjelasan ini dapat Kamu lihat kembali di panduan sebelumnya, yang membahas mengenai panduan AdMob dengan Firebase.
Cara Menggunakan Google AdMob
Setelah membaca review di atas, apakah Kamu semakin tertarik bagi memahami cara daftar AdMob? Atau, bagaimana cara menggunakan platform iklan dari Google ini secara benar? Bagi itu, simak strategi di bawah ini!
Langkah 1- Buka Google AdMob
Buka situs web Google AdMob dan klik Sign in. Bila Kamu belum mempunyai akun, klik Sign up dan kemudian bikin akun baru.
Langkah 2- Klik Monetize
Setelah Kamu berhasil masuk,
klik di tab Monetize di bilah atas,
lalu klik lagi di Monetize New App.
Langkah 3- Lengkapi Informasi Program
Di tahap ini, AdMob akan mulai mengumpulkan beberapa informasi dari Kamu bagi merancang App Monetization dan menyediakan SDK bagi program tersebut. Karenanya, hal pertama-tama yang perlu Kamu lakukan ialah memberikan informasi seputar program yang Kamu miliki, seperti misalnya judul program, platform, dan beberapa detail lainnya. Atau, Kamu pun dapat memilih dari program yang telah ditambahkan ke program.
Langkah 4- Pilih Jenis Iklan
Berikutnya, pilih jenis
iklan yang ingin Kamu bikin. Setelah itu, berikan judul bagi iklan tersebut.
Di tahap ini, Kamu pun perlu memilih jenis konten yang ingin ditampilkan di banner iklan, bagus itu yang berupa teks
atau gambar.
Langkah 5- Tambahkan Firebase Analytics
Setelah Kamu menyelesaikan
langkah ke-4, admin akan memberikan Ad
Unit ID. Jadi, pastikan bagi menyimpannya karena itu akan digunakan pada
proses pengodean berikutnya. Kemudian tambahkan Firebase Analytics bagi menolong Kamu menampilkan beragam jenis
analitik dan melaporkan sesi, melihat demografi pengguna, memantau jumlah
pendapatan dari produk pada program, dan informasi urgen lainnya yang akan
muncul secara otomatis di konsol Firebase—tanpa membutuhkan kode tambahan.
Namun, apabila Kamu tak ingin menambahkan Firebase
Analytics, lewati saja tahapan ini.
Langkah 6- Unduh Google Mobile Ads SDK
Langkah yang terakhir ialah
mengunduh Google Mobile Ads SDK dan memeriksa Check Integration.
Langkah 7- Pilih Format Iklan
Bagi poin yang ketujuh, ini
bersifat opsional. Bila Kamu hanya ingin menambahkan Banner Ad di program, karenanya lewati step 7 dan 8. Namun, kalau Kamu
tertarik bagi menambahkan Interstitial
Ad, kembalilah ke step 1 hingga 3, dan kemudian pilih format iklan
interstitial.
Pada iklan interstitial
terdapat tiga format yang dapat dipilih:
- teks
- gambar
- video
Kamu dapat memilih seluruh
jenis format yang ditawarkan atau hanya mengambil opsi yang sesuai dengan
keperluan program. Setelah itu, berikan nama bagi unit iklan yang telah Kamu
pilih.
Langkah 8- Integrasikan AdMob SDK
Setelah AdMob menampilkan Ad Unit ID, segera salin kode tersebut bagi nantinya Kamu gunakan pada program. Bila Kamu telah mempunyai Ad Unit ID dan Google AdMob SDK, karenanya langkah berikutnya ialah mengintegrasikan AdMob SDK pada program. Kemudian tambahkan Ad Unit ID bagi menampilkan iklan.
Bagi dapat mengimplementasi Google AdMob dengan lebih gampang, coba gunakan MT Google AdMob library yang kodenya dapat diunduh di Github. Demikian review seputar pengertian, fitur-fitur, dan panduan mengenai Google AdMob. Semoga dapat memberi Kamu pengetahuan baru mengenai cara memperoleh penghasilan berlimpah via iklan pada program.
Sumber https://niagahoster.co.id/