Marketing Funnel: Kunci Sukses Bisnis yang Perlu Anda Tahu

By | July 15, 2019

Bisnis ialah seni. Tak ada resep saklek bagi menjadikan sebuah bisnis sukses.

Memang, ada gilirannya beberapa prinsip mesti dipegang. Seperti misalnya, hitung-hitungan yang tepat dan insting pada melihat tren. Sisanya, tak ada aturan. Bagaimana bisnis berjalan atau dinamika bisnis itu sendiri adalah sebuah seni.

Namun, bagaimana kalau kami bocorkan satu konsep yang menolong bisnis Sahabat? Konsep ini akan memperbaiki bisnis selaku seni yang process oriented. Lalu, mengubahnya menjadi bisnis yang sifatnya result oriented.

Dengan konsep ini, Sahabat dapat memajukan promosi dan melihat hasilnya pada format pendapatan. Bukan jor-joran promosi yang semata hanya bakar uang. Bukan pula coba-coba yang nanti tak ada hasilnya. 

Jadi, apa konsep yang kami maksud? Sahabat pasti telah dapat menebaknya. Ya, ia ialah marketing funnel. Apa itu marketing funnel dan bagaimana cara menerapkannya di bisnis Sahabat? Pertanyaan itu akan terjawab sebentar lagi.

So, let’s check this out!

Apa itu Marketing Funnel?

Marketing funnel atau sales funnel ialah format lain dari customer journey. Marketing funnel dan customer journey sama-sama menjelaskan proses seseorang dari tak mengenal brand, mengenal, menimbang-nimbang, mengerjakan pembelian, menilai produk, hingga menjadi kustomer setia.

Marketing Funnel: Kunci Sukses Bisnis yang Perlu Anda Tahu

Lalu, apa perbedaan antara marketing funnel / sales funnel dengan customer journey?

Marketing funnel punya visualisasi seperti corong. Corong ini menunjukkan jumlah orang yang terlibat pada setiap tahapan marketing. Di tahap awal, audiens yang dijangkau jumlahnya banyak. Semakin ke belakang, jumlahnya akan semakin sedikit. 

Misalnya saja, di tahap awal promosi. Sahabat dapat menjangkau benar-benar banyak orang. Setidaknya, orang-orang yang Sahabat sasar dapat tahu nama brand dan produk yang Sahabat jual.

Akan tetapi, dari demikian banyak itu, berapa yang tertarik bagi tahu lebih pada soal brand? Berapa banyak yang ingin membelinya? Seberapa jumlah orang yang benar-benar membeli? Lalu, berapa orang yang di akhirnya menjadi kustomer setia?

Jawabannya dapat ditebak. Pasti lebih sedikit. Karenanya dari itu, visualisasi pada format corong ialah hal yang tepat.

Marketing Funnel: Kunci Sukses Bisnis yang Perlu Anda Tahu

Nah, bagian jumlah seperti itulah yang tak terkover pada customer journey. Customer journey fokus menggambarkan proses yang ditempuh calon kustomer pada mengenal, mencari tahu lebih pada, membeli produk, hingga akhirnya menjadi kustomer tetap.

Customer journey mendokumentasikan channel apa saja yang diakses audiens pada proses itu. Apakah mereka mengenal bisnis dari iklan Google Ads, rekomendasi teman, atau sosial media? Apakah calon kustomer mencari tahu produk dari laman, review produk di YouTube, atau testimoni kustomer?

Jadi, dapat dibilang marketing funnel dapat meliputi dua hal urgen pada sebuah perjalanan kustomer. Pertama-tama, marketing funnel dapat menjelaskan aspek kuantitas atau jumlah target pasar. Kedua, marketing funnel pun sekaligus menjelaskan customer journey secara deskriptif.

Kenapa Marketing Funnel Urgen?

Jawabannya gampang saja. Lewat marketing funnel, Sahabat dapat betul-betul paham bagaimana calon kustomer tahu soal brand dan akhirnya memutuskan membeli produk.

Ketika memahami segala prosesnya, Sahabat dapat mengenali langkah mana yang telah optimal. Pun, demikian pun dengan strategi yang belum maksimal. Kemudian, Sahabat dapat memperbaiki strategi marketing di tahapan yang kurang optimal. 

Di intinya, Sahabat berusaha meningkatkan kemungkinan konversi di tiap tahapan customer journey. Sehingga, pada proses mengenal brand, calon kustomer dapat semakin yakin dan kemudian mantap membeli produk Sahabat. 

Dengan pendekatan ini, kemungkinan besar Sahabat dapat lebih tepat sasaran pada menjalankan strategi marketing. Sahabat tahu benar channel mana yang perlu dimanfaatkan, mana pula yang perlu ditinggalkan. 

Lewat konsep ini pun, Sahabat dapat terhindar membuang uang bagi upaya promosi yang percuma. Jadi makin tertarik bagi belajar marketing funnel, kan? Di bagian berikutnya, kami akan bahas strategi detil pada marketing funnel.

Langkah-Langkah pada Marketing Funnel/Sales Funnel

Sebetulnya, setiap bisnis mempunyai tahapan marketing funnel yang berbeda. Ada yang tahapannya panjang. Akan tetapi, ada pula yang marketing funnelnya pendek.

Seluruh itu tergantung dari jenis produk atau layanan, channel yang digunakan, data analytics yang diinginkan, hingga dengan platform penjualan yang dimanfaatkan. 

Misalnya saja, funnel marketing yang berisi sembilan langkah seperti ini:

Marketing Funnel: Kunci Sukses Bisnis yang Perlu Anda Tahu

Marketing funnel di atas, benar-benar menjabarkan setiap proses yang dilalui target pasar. Untuk sebahagian orang, sekilas di atas dibilang terlalu detail dan agak menyulitkan. 

Karena, terkadang antara satu tahap ke tahapan lain agak sulit dibedakan batasannya. Apalagi ketika channel marketing yang digunakan sama antara satu tahap ke lainnya.

Namun, kalau Sahabat betul-betul butuh mengklasifikasi proses marketing ━ funnel di atas benar-benar tepat bagi Sahabat gunakan.

Marketing Funnel: Kunci Sukses Bisnis yang Perlu Anda Tahu

Beda lagi dengan funnel di atas ini. Sales funnel di atas menyusun corong sempit di bagian trial / demo, quote, dan sale. Kemudian disambung dengan corong lebar bertuliskan repeat customer dan evangelizer.

Artinya, dari penjualan lah Sahabat dapat memperoleh kustomer setia. Lalu, kustomer setia Sahabat merekomendasikan produk kepada teman-temannya. Teori ini sesuai dengan survei bahwa 92 persen orang membutuhkan review teman sebelum mengerjakan pembelian produk.

Format funnel macam ini pun lebih realistis diperbandingkan funnel di umumnya. Funnel di atas menggarisbawahi siklus bisnis yang terus berputar. Dari tak tahu, tahu, mau membeli, jadi kustomer setia, merekomendasikan ke teman-teman, hingga akhirnya mengulangi tahapan funnel sangat awal. 

Marketing Funnel: Kunci Sukses Bisnis yang Perlu Anda Tahu

Lalu, terakhir ialah contoh funnel marketing dengan analytics laman. Prinsipnya sama saja kalau boleh dibilang. Hanya, setiap tahapan didefinisikan dengan lebih konkret.

Tahapan awal dihitung dari jumlah user membuka laman. Tahapan berikutnya, consideration atau pertimbangan, dihitung dari jumlah sesi tiap halaman produk. 

Kemudian bagian decision atau keputusan dihitung dari jumlah user yang memasukkan produk ke keranjang belanja. Finalnya, purchase atau pembelian dilihat dari jumlah user yang menyelesaikan transaksi.

Alih-alih membahas segala jenis dan variasi marketing funnel, kami akan membahas lima strategi urgen di marketing funnel. Mau apa saja jenis industri, produk atau layanan, platform, dan data yang dicari ━ Sahabat pasti dapat menemui kelima langkah ini:

  • Awareness / Sadar ━ tahap di mana konsumen sadar barang apa yang ia inginkan atau butuhkan. Misalnya, Adi menonton banyak panduan olahraga di gym dan terpengaruh teman-temannya bagi ikut gym. Barulah ia sadar kalau ia membutuhkan sepatu baru sebelum membayar membership gym.
  • Consideration / Menimbang-nimbang ━ tahap konsumen mencari informasi lebih banyak soal produk yang diinginkan. Termasuk pada tahap ini ialah membanding-bandingkan satu merek dengan merek lainnya. Seperti itu pula yang dilakukan dengan Adi. Mungkin ia mensurvei berjenis-jenis jenis sepatu dan merek. Melihat kelebihan dan kekurangan, bahannya, serta harga sepatu.
  • Purchase / Membeli ━ konsumen memutuskan produk terbaik bagi dibeli. 
  • Retention / Membeli lagi ━ konsumen merasa puas dengan pembelian pertama-tama. Berikutnya, konsumen memutuskan bagi kembali membeli produk.
  • Advocacy / Testimoni ━ karena selalu puas, konsumen menjadi loyal. Ia memberi testimoni bagus dan merekomendasikan produk atau layanan kepada orang-orang terdekatnya. 

Tips Optimasi Marketing Funnel pada Bisnis Sahabat

Sekedar tahu marketing funnel saja tak lumayan. Toh, bagaimana caranya Sahabat memajukan bisnis hanya dengan tahu tahap-tahapan orang mengenal bisnis Sahabat?

Nah, di sinilah bagian menarik baru dimulai. Di bagian ini, Sahabat akan kami bocorkan hasil analitik kami soal channel marketing tepat pada marketing funnel.

Dengan mengenali channel marketing di tiap bagian marketing funnel, Sahabat tahu tahapan mana yang “bocor” dan perlu “ditambal”. 

Di bawah ini, Sahabat dapat dapatkan strategi marketing yang cocok di tiap tahap customer journey. Ketika Sahabat berhasil memajukan presence di tiap tahapnya, Sahabat dapat pastikan calon kustomer takkan melirik ke kompetitor.

1. Awareness / Sadar

Awareness ialah tahap sangat krusial pada promosi bisnis. Tahap awal ini mengijinkan Sahabat menjangkau sebanyak mungkin calon kustomer. Semakin banyak audiens yang disasar, semakin besar kemungkinan Sahabat meraup keuntungan.

Karenanya rasanya tak aneh, kalau banyak pemain baru pada bisnis yang mencurahkan budget besar bagi promosi di tahap awal. Sayangnya, kalau tak lumayan pintar budget itu dapat terbuang percuma.

Bagi itu, Sahabat mesti ingat dua hal. Pertama-tama, apapun upaya promosi yang Sahabat lakukan, pastikan itu meningkatkan brand awareness. Setidaknya Sahabat mesti menjawab tiga pertanyaan calon kustomer di tahap ini:

  1. Siapa Sahabat? Apa yang Sahabat jual?
  2. Kenapa target pasar mesti peduli di produk yang ditawarkan?
  3. Apa yang target pasar dapatkan ketika memakai produk? Apa yang target pasar lewatkan ketika tak memakai produk?

Lalu, kedua, pastikan Sahabat telah mempunyai target pasar yang spesifik. Tanpa target yang spesifik, sama saja artinya Sahabat tak menyasar siapa-siapa.

Setelah memegang dua hal di atas, saatnya bicara soal cara promosi yang tepat. Di sini, kami merekomendasikan dua cara promosi. Keduanya ialah lewat content marketing dan traditional public relations.

Content marketing

Marketing Funnel: Kunci Sukses Bisnis yang Perlu Anda Tahu

Content marketing adalah strategi marketing yang melibatkan perancangan dan penyebaran konten. Lewat konten yang dibangun bisnis, target pasar mempunyai lebih banyak informasi dan dapat mengedukasi dirinya sendiri.

Selain tahu lebih pada soal produk yang ditawarkan, target pasar memperoleh nilai tambah dari konten Sahabat. Mereka jadi betul-betul memahami apa yang mereka butuhkan. Lalu, mereka pun memperoleh tips dan pertimbangan sebelum membeli keperluan itu.

Jadi, di tahap awal ini, jangan pernah buru-buru mengerjakan hard selling. Sahabat tak perlu membanjiri target dengan informasi seputar fitur dan kelebihan produk. Apalagi hingga memaksa mereka bagi membeli di ketika itu pun.

Seperti PDKT pada hubungan, posisikan Sahabat selaku “pendengar” yang bagus. Bikin konten yang memperlihatkan bahwa Sahabat peduli dan tahu betul yang dibutuhkan oleh si target. Baru setelah target tertarik, Sahabat dapat lanjutkan ke tahap berikutnya.

Lalu seperti apa konten yang dimaksud? Baca 50+ Topik Blog untuk Menarik Pengunjung. Intip pun artikel 7 Langkah Membuat Strategi Content Marketing Untuk Bisnis kalau Sahabat tertarik belajar content marketing secara menyeluruh.

Traditional public relations

Tipikal promosi satu ini harusnya Sahabat lebih familiar. Mulai dari iklan di televisi, di media cetak, radio, baliho, bahkan merambah ke media sosial. Termasuk pada cara ini ialah membangun event dan kerja sama sponsorship.

Apapun cara promosi yang Sahabat pilih, lagi-lagi pastikan brand awareness dan informasi urgen soal brand Sahabat dapat tercakup.

2. Consideration / Menimbang-nimbang

Katakanlah Sahabat telah berhasil menarik perhatian target pasar di tahap awareness. Kini saatnya melanjutkan perkenalan ke tahap berikutnya, consideration atau menimbang-nimbang.

Bagi tahap ini, bolehlah Sahabat sedikit pamer dengan fitur dan kelebihan produk. Karena, Sahabat bukan satu-satunya yang sedang dilirik calon konsumen. Di tahap ini, konsumen sedang membanding-bandingkan produk Sahabat dengan kompetitor.

Karenanya dari itu, menggarisbawahi kelebihan dan fitur produk ialah hal yang tak dapat ditawar. Supaya membuatnya tak terlalu agresif, coba tetap praktikkan nilai customer oriented.

Alih-alih bilang, “Produk saya sangat bagus karena A, B, C, D.” Ubah kalimat promosi menjadi, “Sahabat akan memperoleh A karena produk ini dapat menawarkan B, C, D.” 

Malahan, Sahabat dapat meyakinkan target dengan menjual imajinasi atau impian seputar produk. Misalnya, Sahabat dapat menjual sekilas rumah bersih dan pemilik rumah senang. Daripada bicara soal kandungan pembersih lantai dan keampuhannya. 

Di bawah ini, Sahabat dapat menemukan channel marketing bagi tahap consideration. Ditambah, faktor lain yang mempengaruhi calon konsumen di tahap ini.

Blog

Marketing Funnel: Kunci Sukses Bisnis yang Perlu Anda Tahu

Blog ialah media marketing yang ampuh bagi bisnis. Adanya blog bisnis dapat meningkatkan trafik laman hingga 55 persen. Halaman blog bisnis pun punya kemungkinan empat kali lipat bagi terindeks Google. Ini berarti, ada kemungkinan hingga empat kali lipat bagi bisnis Sahabat ditemu kustomer potensial.

Lalu konten macam apa yang perlu dibangun?

Satu, tentu saja konten yang menjabarkan fitur dan kelebihan produk. Standar saja.

Kedua, konten tips bagi memilih produk atau layanan tertentu. Bagi konten ini, Sahabat dapat memberikan tips-tips umum. Dari tips umum lalu Sahabat sambungkan ke kelebihan dan fitur produk. Dengan seperti itu, upaya promosi dapat jauh lebih elegan.

Ketiga, tips, trik, dan inspirasi pemakaian produk. Konten macam ini akan memantapkan calon konsumen pada membeli produk. Karena, mereka jadi tak kehabisan ide bagi memakai produk. Misalnya, konten resep bagi produk bahan makanan. Dapat pun inspirasi gaya busana bagi produk fashion.

Media Sosial

Social media marketing adalah sebuah cara promosi yang sangat populer. Bagi berpromosi lewat medium ini sebetulnya lumayan simpel. 

Sahabat hanya perlu membangun konten yang relevan, mempublikasikannya secara konsisten, dan terus menjalin hubungan dengan pengikut di media sosial. Ketika Sahabat memegang ketiga cara tersebut, dapat dipastikan kepopuleran bisnis Sahabat semakin bertambah.

Bagi tahu lebih komplit soal marketing media sosial, coba baca: Panduan Lengkap Social Media Marketing 2019. Kami pun membahas strategi khusus marketing via Twitter di Strategi Jitu Memulai Twitter Marketing.

Laman

Keputusan bagi membeli tak hanya didasarkan di produk saja. Sering sekali, calon kustomer pun menimbang bagaimana pelayanan dan user experience ketika proses menjajaki produk. Itu kenapa, laman pun urgen bagi Sahabat perhatikan. 

Bagi meningkatkan user experience, Sahabat perlu perhatikan tiga unsur berikut:

  1. Desain dan gambar laman. Keduanya mesti menarik dan memberikan sekilas jelas soal produk yang Sahabat jual. Baca tips memilih foto desain web dan format gambar yang pas bagi web;
  2. Perhatikan kecepatan laman. Laman yang terlalu lama load dapat ditinggalkan calon pembeli. Cek kecepatan web dengan diantara di antara 10 tools free ini. Lalu beralih lah ke Hosting WordPress Niagahoster bagi dapatkan akses web dari server tercepat di dunia, Litespeed;
  3.  Rutin lakukan A/B Testing untuk meningkatkan conversion rate.

Email Marketing

Marketing Funnel: Kunci Sukses Bisnis yang Perlu Anda Tahu

Faktanya, tak segala calon kustomer siap membeli ketika berkunjung ke toko online Sahabat. Padahal, mereka dapat saja benar-benar tertarik dengan produk yang ditawarkan. 

Karena itu coba jalin hubungan rentang panjang dengan calon kustomer. Bagaimana caranya? Dengan menggunakan email marketing ke diantara strategi promosi Sahabat. 

Cara ini dapat menjangkau calon kustomer pada rentang panjang. Malahan, ketika mereka tak sempat lagi bersinggungan dengan konten yang Sahabat bikin di media sosial. Jadi, tak heran kalau 69 persen bisnis fokus mengumpulkan kustomer potensial ini dan menggarapnya agar terkonversi.

Jikalau Sahabat tertarik bagi menggunakan strategi ini, ada dua lagi yang perlu disediakan:

  1. Lead-generation landing page. Cari tahu contoh-contoh landing page dari bisnis kelas dunia dan cara membuat landing page di artikel blog Niagahoster.
  2. Newsletter. Ini adalah sebuah konten email yang dikirimkan ke kustomer. Kami sempat membahas contoh-contoh newsletter yang dapat Sahabat jadikan inspirasi. Berikut pun tutorial Mailchimp bagi membangun newsletter dan mengirimkan email. 

3. Purchase / Membeli 

Di tahap pembelian, fokus Sahabat hanya memastikan agar proses transaksi berjalan cepat dan tanpa hambatan. Bagi itu, Sahabat tak perlu memberikan terlalu banyak opsi atau tombol di halaman check-out. Tak usah pun menyambungkan halaman itu di konten-konten yang kurang relevan.

Karena, di tahapan purchase inilah Sahabat sedang berpacu dengan waktu. Ketika proses pembelian terlalu lama, Sahabat berisiko kehilangan konsumen. Mereka dapat saja berubah pikiran di tengah jalan ketika ingin menyelesaikan transaksi.

Selain perkara tampilan, desain, dan user interface, ada beberapa hal lain yang dapat dicoba bagi melancarkan customer journey di tahap purchase. Hal yang kami bicarakan ialah soal promo, upselling, reminder, dan live chat. 

Promo

Tak ada orang yang tak menyukai promo. Jadi, jelaslah telah ━ promo dapat mengundang banyak orang bagi menengok bisnis Sahabat. Toh, faktanya memang seperti itu. Sebanyak 93 persen orang mengenal bisnis dari promo yang ditawarkan.

Kalau tak terlalu membebani bisnis, cobalah bagi menggunakan promo dan diskon selaku strategi marketing. Sahabat dapat gunakan momen-momen urgen seperti peringatan hari tertentu, tanggal cantik, atau momen awal bulan.

Seperti halnya Niagahoster, Niagahoster pun memberikan promo domain hosting yang pastinya akan menarik minat konsumen bagi membeli domain dan hosting dari promo yang diberikan.

Upselling

Supaya nominal transaksi bertambah besar, Sahabat dapat mengerjakan upsell kepada konsumen. Artinya, Sahabat menawarkan produk-produk pelengkap dari barang yang dibeli konsumen.

Misalnya saja, Sahabat menawarkan tambahan kaos kaki bagi sepasang sepatu yang dibeli. Opsi lain ialah menawarkan strap jam tangan bagi produk jam tangan yang dibeli.

Kalau Sahabat mau sedikit “agresif”, upsell ini dapat dilakukan pada format bundle. Jadi, Sahabat menjual produk pada format paketan dengan harga lebih miring dibanding ketika dibeli satuan.

Reminder

Cara lain bagi memperlancar tahap purchasing ialah mengirimkan reminder. Soalnya, sering sekali pengunjung lupa bagi menyelesaikan transaksi pembelian. Apalagi pada kasus promo di mana mereka biasanya terburu-buru sekedar bagi memasukkan barang incaran ke keranjang belanja.

Alih-alih membuatnya galak dan terdengar seperti menagih, Sahabat dapat bikin pengingat yang lebih ramah. Misalnya, coba kata-kata seperti: “Oh..oh… Ada yang ketinggalan :(“ atau “Apa Sahabat lupa sesuatu?” dan sebagainya. Sesuaikan kata-kata pengingat dengan niche dan customer persona bisnis Sahabat.

Lebih bagus lagi, kalau Sahabat bikin visual yang menarik bagi menemani kata-kata itu. Visual ini pastinya akan menolong Sahabat mencuri perhatian konsumen. Selain pun, menampilkan kesan yang ramah ke konsumen.

Live chat

Live chat adalah sebuah fitur yang mesti ada di laman bisnis Sahabat. Kenapa? Sebanyak 77 persen kustomer mengaku takkan membeli produk di web yang tak menawarkan fitur live chat. Survei yang berbeda pun mengungkap 63 persen cenderung kembali berkunjung ke web yang mempunyai live chat.

Menambahkan fitur satu ini sebetulnya benar-benar gampang. Apalagi kalau Sahabat menggunakan laman dengan WordPress. Sahabat tinggal instal plugin tambahan saja. Kami pernah membahas lima plugin chat di WordPress. Sahabat boleh pilih diantara.

4. Retention / Membeli lagi

Lebih gampang memperoleh uang dari kustomer lama dibanding mencari kustomer baru. Itu bukan isapan jempol semata. Sebuah survei mengungkap 80 persen keuntungan bisnis didapat dari 20 persen kustomer lama. Bukankah ini menarik?

Bagi mengundang kustomer lama membeli lagi, biasanya sebuah bisnis tergantung di kualitas produk dan layanan. Ya, itu sesuatu yang tak dapat diganggu gugat. Jadi, di sini kami berikan sedikit tips teknis yang mampu memancing kustomer lama berbelanja kembali:

Reward / Poin

Mengumpulkan poin belanja adalah sebuah strategi rentention yang sangat umum dimanfaatkan. Setiap pembelian nominal tertentu dan kelipatannya, konsumen memperoleh sejumlah poin. Nantinya poin tersebut dapat ditukar dengan produk atau hadiah tertentu.

Rekomendasi produk

Cara lain bagi menarik kustomer lama ialah mengirimkan rekomendasi produk. Bukan sembarang rekomendasi yang ditawarkan, tapi rekomendasi berdasar produk yang pernah dibeli. Strategi macam ini terasa lebih personal untuk penerima rekomendasi. 

Pusat bantuan

Tips satu ini ialah guna kepanjangan dari fitur live chat di web. Live chat seharusnya pun merangkap jadi pusat bantuan untuk kustomer. Ketika ada kesulitan, pertanyaan, atau bahkan keluhan ━ kustomer dapat dengan gampang menjangkau Sahabat.

Adanya pusat bantuan akan mengurangi komplain di media sosial. Sesuatu yang sebaiknya Sahabat hindari karena berisiko merusak reputasi Sahabat.

Advocacy / Testimoni

Tahap advokasi adalah sebuah tahap ahir pada marketing funnel. Akan tetapi, di ketika bersamaan, ia pun membuka peluang bagi funnel baru. Bagusnya lagi, funnel baru ini terbentuk karena kustomer. Apalah yang lebih sakti dibanding rekomendasi kustomer yang puas?

Di bagian ahir ini, kami hanya akan menolong Sahabat mengubah pengalaman kustomer menjadi funnel marketing baru.

Review

Marketing Funnel: Kunci Sukses Bisnis yang Perlu Anda Tahu

Review, promosi mulut ke mulut, testimoni, apapun itu namanya ━ terbukti ampuh mendatangkan kustomer baru. 

Sahabat memang tak dapat mengendalikan isi review atau respons orang kepada review tersebut, akan tetapi Sahabat dapat menyediakan wadah agar review tersebut dilihat pengunjung web atau kustomer potensial. 

Ingat! Sebanyak 70 persen orang mengandalkan review bagi memutuskan membeli barang atau tak. Jadi, pastikan Sahabat mempunyai kolom khusus bagi menampilkan review kustomer.

Bagi tambahkan kolom yang dimaksud tidaklah sulit. Di web dengan WordPress, Sahabat lumayan tambahkan plugin komentar. Cari plugin yang sangat cocok dengan Sahabat dengan baca ulasan plugin review.

Referral

Marketing Funnel: Kunci Sukses Bisnis yang Perlu Anda Tahu

Menggunakan program referral ialah cara lain bagi memulai funnel marketing baru. Berbeda dengan review yang sifatnya organik, program referral memberikan insentif di kustomer yang menyebarkan kode referral.

Strategi ini dapat dinamakan menyenangkan segala orang. Sahabat, selaku pemilik bisnis, dapat kustomer baru. Pun, seperti itu pula refferer yang memperoleh komisi dari penjualan produk. 

Niagahoster pun menggunakan strategi ini pada format program afiliasi. Cek Afiliasi Niagahoster bagi tahu potensi kerja sama yang menghasilkan keuntungan.

Reseller

Serupa tapi tak sama. Reseller pun sama-sama menguntungkan untuk pemilik bisnis sekaligus “promotor” bisnis Sahabat.

Bedanya, si promotor bukan mendapat komisi. Ia melainkan dapat hak bagi menjual kembali produk Sahabat. Dapat dengan merek yang dibuatnya sendiri, dapat pun dengan merek yang Sahabat miliki. Itu terserah kesepakatan Sahabat dengan promotor.

Prinsipnya, program ini agak mirip dengan dropshipping.

Kesimpulan

Hingga lah Sahabat di ahir artikel ini. Lewat artikel ini, Sahabat tahu strategi macam apa yang dapat digunakan bagi tiap tahapan marketing funnel. Kira-kira beginilah kalau dirangkum pada beberapa poin:

  • Awareness / Sadar ━ content marketing, iklan, event, dan kerja sama sponsorship.
  • Consideration / Menimbang-nimbang ━ blog, media sosial, laman, dan email marketing.
  • Purchase / Membeli ━ promo, upselling, reminder, dan live chat.
  • Retention / Membeli lagi ━ reward, rekomendasi produk, dan pusat bantuan.
  • Advocacy / Testimoni ━ review, referral, dan reseller.

Gunakan Strategi Marketing Funnel, Coworking Ini Sukses Datangkan Ratusan Kustomer Setia

Semoga artikel panjang ini menolong Sahabat mengoptimalkan strategi marketing Sahabat. Kalau Sahabat ingin tahu lebih komplit soal tips jualan online, silakan cek artikel 10 Tips Sukses Jualan Online 2019 dan unduh ebook 9 Channel Marketing Terbaik.


Sumber https://niagahoster.co.id/