SEO Off Page: Cara Optimasi dalam 6 Langkah

By | June 5, 2019

SEO on page saja tak lumayan. Kamu pun perlu mengoptimasi blog dari sisi SEO off page bagi meningkatkan kualitas SEO blog secara keseluruhan. Di artikel ini kami akan membahas apa itu SEO off page dan bagaimana cara mengoptimasinya secara komplit.

Apa Itu SEO Off Page?

SEO off page ialah langkah optimasi SEO yang dilakukan di luar konten atau blog. Bila di SEO on page Kamu hanya berkutat di faktor-faktor SEO internal blog, SEO off page menuntut Kamu bagi mengoptimasinya dari faktor-faktor eksternal. Faktor eksternal yang dimaksud di sini ialah dari inbound link/backlink hingga share di media sosial. 

Diantara kesalahpahaman soal SEO off page yang sangat umum ialah SEO off page hanya membahas soal link building. Padahal SEO off page jauh lebih luas dari itu. Link building memang faktor terpenting pada SEO off page, tapi bukan satu-satunya.  Ada pelbagai langkah optimasi SEO off page dan kami akan menjelaskannya masing-masing secara komplit di bawah ini. 

6 Cara Optimasi SEO Off Page

Setidaknya ada enam cara bagi mengoptimasi SEO off page. Keenam cara tersebut ialah:

  1. Link Building
  2. Listing Bisnis
  3. Brand Mention di Media Online
  4. Google Bisnisku
  5. Review 
  6. Share di Media Sosial

1. Link Building

Bicara soal SEO off page memang tak pernah dapat lepas dari link building. Link building adalah sebuah faktor terpenting pada SEO off page. Kenapa link menjadi faktor terpenting pada SEO off page?

Karena Google menggunakan algoritma bernama Page Rank. Page Rank ialah algoritma yang menilai kuantitas dan kualitas backlink yang terdapat di sebuah blog. Beberapa profesional SEO mengatakan Page Rank telah kedaluwarsa. Namun, faktanya Google mengonfirmasi bahwa Page Rank masih menjadi faktor penilaian Google. 

Report dari Ahrefs pun membuktikan ada hubungan kuat antara jumlah inbound link/backlink sebuah blog kepada performanya di hasil pencarian.

SEO Off Page: Cara Optimasi dalam 6 Langkah
Sumber: Ahrefs

Grafik di atas menunjukkan bahwa semakin banyak referring domain, semakin bagus tinggi pun organic traffic-nya. Referring domain ialah domain yang memberikan inbound link/backlink ke sebuah blog. 

Oleh karena itu, Kamu perlu memperoleh backlink/inbound link berkualitas bagi memperkuat SEO off page blog Kamu. Nah, pada menjalankan link building apa saja faktor-faktor yang perlu Kamu perhatikan? Setidaknya ada lima faktor yang perlu diperhatikan. Berikut penjelasannya:

1.1. Page Authority dan Domain Authority. 

Setiap link punya kualitas berbeda. Kualitas link dari blog A berbeda dari link dari blog B. Pun link dari halaman 1 di blog A dan halaman 2 di blog A pun punya kualitas yang berbeda. 

Kualitas link tersebut diukur dengan skala Domain Authority dan Page Authority. Domain Authority ialah kualitas profil backlink di sebuah domain secara keseluruhan. Domain Authority diukur dengan skala 1 hingga 100. Semakin tinggi angkanya, semakin bagus pun kualitas link dari domain tersebut. 

Di sisi lain, Page Authority ialah kualitas link di sebuah halaman tertentu. Page Authority dihitung dengan skala 1 hingga 100. Semakin tinggi angkanya, semakin bagus pun kualitas link yang diberikan halaman tersebut. 

Lalu bagaimana cara mengetahui DA dan PA sebuah blog?

Kamu perlu menggunakan program seperti Moz atau Ahrefs bagi mengetahui kualitas link sebuah blog. Moz dan Ahrefs sama-sama adalah sebuah program berbayar sehingga Kamu perlu mengeluarkan sedikit biaya bagi menggunakannya. Harga paket termurahnya ialah 99 US Dollar per bulan.

Walaupun semacam itu, Kamu dapat menggunakan versi trial dari Moz. Dengan versi trial, Kamu punya kesempatan bagi mengecek kualitas link maksimal 10 kali. Ahrefs pun menyediakan versi trial dalam rentang waktu tujuh hari dengan harga 7 US Dollar.

Kami mencoba menggunakan versi trial Moz dan Ahrefs bagi mengecek kualitas authority halaman blog. Berikut hasilnya: 

SEO Off Page: Cara Optimasi dalam 6 Langkah
SEO Off Page: Cara Optimasi dalam 6 Langkah

Ahrefs menggunakan nama metrik berbeda, yaitu URL Rating (UR) dan Domain Rating (DR). Namun, cara kerjanya hampir sama dengan PA dan DA. UR bagi mengukur kualitas link di halaman spesifik, sedangkan DR berfungsi mengukur kualitas link di domain secara keseluruhan. 

Nah, ketika akan menjalankan guest posting atau bekerjasama dengan pemilik blog, Kamu perlu mempertimbangkan kualitas UR/PA dan DA/DR mereka. Dengan semacam itu, Kamu dapat membangun link yang berkualitas bagi blog Kamu. 

1.2. Dofollow dan Nofollow

Tak seluruh link dideteksi oleh Google. Google hanya mendeteksi link yang bersifat dofollow. Apa itu dofollow? Dofollow ialah link yang dideteksi oleh bot Google sehingga dapat meningkatkan kualitas authority sebuah blog. Secara default, link di sebuah blog biasanya telah diatur selaku dofollow.

Sebaliknya, nofollow link disertai dengan nofollow tag yang memberikan sinyal kepada Google bagi tak mendeteksi link tersebut. Jadi link yang bersifat nofollow tak akan berpengaruh di kualitas authority blog Kamu. 

Bagaimana cara mengetahui mana link dofollow dan mana link nofollow? Caranya lumayan gampang. Kamu hanya perlu memasang ekstensi Chrome NoFollow. Ekstensi Chrome yang satu ini akan memberikan highlight di tautan-tautan yang bersifat nofollow.

Lalu jenis link mana yang bagus bagi blog Kamu? Hakekatnya, ini tergantung tujuan Kamu. Bila tujuan Kamu ialah meningkatkan authority blog, sebaiknya usahakan bagi memperoleh kerjasama link yang bersifat dofollow.

Berbeda bila fokus Kamu hanya trafik. Tautan bersifat nofollow tetap memberikan kontribusi bagi blog Kamu, yaitu berupa trafik. Namun, link nofollow tak akan berpengaruh apa pun kepada kualitas authority blog. 

Baca Pun: Cara Membuat Link Dofollow/Nofollow di WordPress

1.3. Anchor text

Anchor text ialah teks berisi link yang dapat diklik pengunjung blog. Google menyatakan diantara faktor yang mempengaruhi kualitas pencarian ialah anchor text. Link dengan anchor text yang sama persis dengan kata kunci yang ditargetkan menghasilkan kualitas pencarian lebih bagus dibanding yang tak.

Kamu memang tak dapat selalu menata anchor text di link blog lain, kecuali Kamu memintanya secara spesifik kepada pemilik blog. Walaupun semacam itu, Kamu pun perlu berhati-hati. Karena terlalu banyak inbound link/backlink dengan anchor text yang sama persis dapat mengakibatkan penalti Google

1.4. Relevansi

Relevansi pun menjadi faktor urgen yang mesti Kamu perhatikan ketika membangun backlink. Usahakan bagi memperoleh backlink dari blog yang masih satu niche dengan blog Kamu.

Misalnya, blog Kamu berada di niche kuliner karenanya sebaiknya Kamu memperoleh backlink dari blog yang membahas tema serupa. Demikian itu pun dengan niche lainnya. Memperoleh inbound link/backlink dari niche yang sama punya nilai lebih dibanding backlink dari niche berbeda.

1.5. Trafik 

Faktor terakhir yang perlu diperhatikan ketika membangun backlink ialah trafik. Semakin tinggi trafik sumber backlink, semakin besar pun kemungkinan Kamu kebanjiran trafik dari link di blog tersebut. Karena kemungkinan link menuju blog Kamu bagi diklik semakin besar. 

Bagi melihat perkiraan trafik di sebuah blog atau halaman spesifiknya, Kamu dapat menggunakan Ahrefs. Berikut contoh perkiraan organic traffic di sebuah halaman blog menggunakan Ahrefs:

SEO Off Page: Cara Optimasi dalam 6 Langkah

Idealnya, Kamu perlu memperoleh backlink dari blog dengan authority bagus, memberikan link dofollow, menggunakan anchor text yang sesuai, relevan dengan blog Kamu, dan trafik yang tinggi. Sayangnya, belum tentu seluruh blog menyediakan lima hal tersebut. Ada beberapa yang hanya mempunyai dua dari tiga hal tersebut atau bahkan hanya satu.

Di sinilah fungsi Kamu, yaitu memilah faktor mana yang perlu diprioritaskan. Bila tujuannya bagi membangun authority blog Kamu, PA/UR dan DA/DR dapat diprioritaskan. Namun, bila membutuhkan trafik besar saja, Kamu perlu memprioritaskan trafik dibanding authority blog.    

2. Listing Bisnis

Terdaftar di listing bisnis online pun akan menolong SEO off page Kamu. Ada beberapa listing bisnis yang dapat Kamu manfaatkan. Beberapa di antaranya ialah Trip Advisor, Zomato, dan GrabFood. 

Trip Advisor ialah situs review yang menampung listing bisnis di bidang penginapan, tempat rekreasi, hingga restoran. Sedangkan GrabFood dan Zomato dikhususkan hanya bagi restoran. 

GrabFood sebetulnya bukan situs review seperti Zomato. Akan tetapi, bila mendaftar selaku merchant GrabFood, bisnis Kamu akan memperoleh satu halaman khusus di websitenya. Pastinya ini dapat bermanfaat bagi SEO off page Kamu. 

Bagi mendaftarkan bisnis Kamu di ketiga layanan tersebut, Kamu dapat membuka tautan berikut:

3. Brand Mention di Media Online

Biasanya setelah menjalankan sebuah kampanye atau kegiatan tertentu, bisnis Kamu dapat memperoleh brand mention dari media online. Diantara contohnya, setelah Niagahoster menjalankan kampanye #TrashTag awal 2019, MIX Indonesia menyebutkan brand Niagahoster di diantara artikelnya.

Apakah penyebutan brand tanpa link ke blog seperti di atas dapat berpengaruh kepada SEO off page? Apakah Kamu dapat memperoleh keuntungan dari penyebutan nama tanpa link ke blog?

Bila bicara soal keuntungan, tentu Kamu tetap memperoleh keuntungan ketika nama bisnis Kamu disebutkan oleh media online. Dengan semacam itu, pembaca media online tersebut semakin familiar dengan blog Kamu.

Akan tetapi bila dilihat dari kacamata SEO off page, penyebutan nama tanpa link tak terlalu memberikan efek besar. Karena hal tersebut tak dapat berkontribusi di authority Kamu maupun trafik. 

Walaupun semacam itu, jangan kecewa dulu. Karena dengan adanya brand mention, artinya media online tersebut telah familiar dengan bisnis Kamu. Kamu dapat menghubungi media online tersebut dan meminta mereka bagi menambahkan link ke blog Kamu di artikel mereka. 

4. Google Bisnisku

Google Bisnisku ialah layanan listing bisnis cuma-cuma dari Google. Siapa pun yang punya bisnis, dapat mendaftarkan bisnisnya di Google Bisnisku. Google Bisnisku ternyata bermanfaat bagi meningkatkan kualitas SEO off page Kamu, terutama bagi SEO lokal.

Dengan mendaftar Google Bisnisku, bisnis Kamu akan semakin gampang muncul di hasil pencarian lokal. Selain itu, bisnis Kamu pun akan muncul di Google Maps. Ditambah lagi, bisnis Kamu pun punya kesempatan semakin besar bagi muncul di kotak snack pack hasil pencarian Google.

Cara mendaftarnya pun lumayan gampang. Kamu dapat mengikuti panduan lengkapnya, dari mendaftar hingga verifikasi di artikel ini.    

5. Review

Review mengenai produk dan bisnis Kamu pun punya pengaruh lumayan urgen kepada SEO off page. Report dari Moz menunjukkan bahwa review menjadi faktor urgen ketujuh di SEO lokal.  

Review yang dimaksud di sini tak hanya dari review Google Bisnisku, tetapi pun dari situs-situs review lainnya. Semakin positif review yang diberikan, semakin besar pula perannya kepada SEO off page blog Kamu. 

Sayangnya, customer seringkali malas bagi memberikan review produk. Bagi mengatasi hal itu, Kamu dapat mengadakan giveaway agar customer termotivasi menuliskan review produk Kamu. Kamu dapat mengarahkan mereka bagi review di blog masing-masing, di akun Google Bisnisku, atau di situs review tertentu. 

6. Share di Media Sosial

Google secara resmi menyatakan bahwa share di media sosial bukan termasuk faktor ranking dan tak berpengaruh di SEO secara seketika. Diantara dugaan alasan share di media sosial tak dimasukkan selaku faktor ranking ialah terlalu gampang dimanipulasi. Kamu dapat memperoleh ribuan like dan share dengan harga terjangkau. 

Lalu kenapa share di media sosial masih kami masukkan selaku diantara langkah SEO off page? Karena share di media sosial yang asli (bukan dari hasil membeli) tetap punya pengaruh secara tak seketika ke SEO off page. 

Semakin banyak yang membagikan konten Kamu di media sosial, semakin besar pula kemungkinan bagi menjangkau orang-orang bagi membaca konten Kamu. Dengan semacam itu potensi konten Kamu bagi dibicarakan, dibagikan kembali, atau bahkan dirujuk di blog/blog/media online semakin besar. Oleh karena itu, share media sosial tetap urgen bagi SEO off page meskipun tak secara seketika. 

Penutup 

SEO off page memang cenderung lebih sulit dibanding SEO on page. Karena sebahagian besar faktor SEO off page tak dapat Kamu kontrol sepenuhnya. Namun, seluruh kerja keras itu akan terbayar ketika authority dan trafik Kamu meningkat setelah mengaplikasikan seluruh langkah optimasi SEO off page.

Namun, sebelum mulai mengaplikasikan SEO off page, pastikan Kamu telah tuntas pada mengoptimasi blog dari sisi on page. Kenapa ini urgen? Karena tanpa kualitas SEO on page yang bagus, website-website lain akan enggan bagi merujuk ke blog Kamu. Akibatnya, potensi memperoleh inbound link/backlink ke blog Kamu pun semakin kecil.

Jadi benahi SEO on page secara tuntas terlebih dahulu, baru Kamu dapat mengaplikasikan SEO off page dengan maksimal. 

SEO Off Page: Cara Optimasi dalam 6 Langkah


Sumber https://niagahoster.co.id/